Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saluran Listrik ke PLTN Chernobyl Terputus, Ukraina Peringatkan Risiko Kebocoran Radioaktif

Pemerintah Ukraina mengatakan, fasilitas tenaga nuklir Chernobyl mengancam kehidupan jika cairan pendingin menguap dan berisiko kebocoran radioaktif.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Saluran Listrik ke PLTN Chernobyl Terputus, Ukraina Peringatkan Risiko Kebocoran Radioaktif
santafenewmexican.com
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl setelah meledak pada 26 April 1986, di Pripyat, Uni Soviet. Pemerintah Ukraina mengatakan, fasilitas tenaga nuklir Chernobyl mengancam kehidupan jika cairan pendingin menguap dan berisiko kebocoran radioaktif. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Ukraina mengatakan, fasilitas tenaga nuklir Chernobyl mengancam kehidupan jika cairan pendingin menguap dan berisiko kebocoran radioaktif.

Fasilitas nuklir nonaktif Chernobyl saat ini telah dikendalikan oleh Rusia sejak 24 Februari 2022.

Pemerintah Ukraina mengatakan pada Rabu (9/3/2022), sebuah saluran listrik ke pembangkit listrik telah terputus, meninggalkan fasilitas Chernobyl tanpa listrik, dikutip dari Wall Street Journal.

Ada 20 ribu rakitan bahan bakar bekas yang disimpan di fasilitas nuklir Chernobyl dan berisiko mengalami panas berlebih jika cairan pendingin menguap.

“Setelah penguapan itu akan terjadi, yang akan mengarah pada pelepasan nuklir,” kata pemerintah Ukraina memperingatkan.

“Angin dapat mentransfer awan radioaktif ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa."

Baca juga: POPULER Internasional: Zelensky Enggan Terima 4 Tuntutan Rusia | Listrik di PLTN Chernobyl Terputus

Baca juga: Listrik di PLTN Chernobyl Terputus, Ukraina Peringatkan Risiko jika Cairan Pendingin Menguap

Jika Ada Pelepasan Radiasi, Dapat Mencemari Eropa

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl setelah meledak pada 26 April 1986, di Pripyat, Uni Soviet.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl setelah meledak pada 26 April 1986, di Pripyat, Uni Soviet. (santafenewmexican.com)
Berita Rekomendasi

Badan Energi Aton Internasional (IAEA) belum dapat menanggapi komentar itu.

Pada Selasa (8/3/2022) malam, mereka mengklaim tidak lagi menerima transmisi data dari sistemnya di fasilitas nuklir Chernobyl untuk memantau aktivitas di sana.

Pembangkit listrik tenaga nuklir biasanya memiliki tenaga cadangan.

Namun, belum dapat ditentukan dengan cepat apakah fasilitas Chernobyl memiliki tenaga cadangan atau apakah itu adalah bagian operasional.

Jika ada pelepasan radiasi, “angin dapat mentransfer awan radioaktif ke wilayah lain di Ukraina, Belarus, Rusia, dan Eropa,” kata pemerintah Ukraina.

"Orang-orang di Chernobyl berisiko menerima dosis radiasi yang berbahaya," tambahnya.

Pertempuran di sekitar pabrik membuat pemerintah Ukraina tidak mungkin untuk melakukan perbaikan di fasilitas itu.

Ukraina telah mengklaim pemadaman listrik dapat mempengaruhi sistem pendingin, meskipun ini masih belum jelas, seperti yang dilaporkan Telegraph.

Di tempat lain pada Rabu (9/3/2022), juru bicara kementerian luar negeri Rusia mengatakan tujuan "operasi militer" Rusia di Ukraina bukanlah untuk menggulingkan pemerintah pusat.

"Tujuan tentara adalah tidak untuk menduduki Ukraina, atau menghancurkan negara bagiannya, atau menggulingkan pemerintah. Itu tidak ditujukan terhadap penduduk sipil," kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.

Pernyataan itu adalah langkah terbaru dalam penurunan nyata dari Kremlin, yang mengobarkan perang dua minggu lalu dengan tujuan eksplisit "de-Nazifikasi" Ukraina dengan melengserkan pemerintah di Kyiv.

Dikutip dari New York Post, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Rabu (9/3/2022) meminta para pemimpin internasional menekan Rusia untuk "menghentikan tembakan dan memungkinkan unit perbaikan untuk memulihkan pasokan listrik."

“Generator diesel cadangan memiliki kapasitas 48 jam untuk menyalakan PLTN Chornobyl,” tulisnya di Twitter.

“Setelah itu, sistem pendingin fasilitas penyimpanan bahan bakar nuklir bekas akan berhenti, membuat kebocoran radiasi akan segera terjadi. Serangan Rusia menempatkan seluruh Eropa dalam bahaya. Dia harus segera menghentikannya!” tambahnya.

Baca juga: Sejarah Nuklir: AS Gunakan Nuklir saat Perang Dunia II, Uni Soviet Saingi Persenjataan Nuklir

Baca juga: Rusia dan Ukraina Gencatan Senjata 12 Jam, Koridor Kemanusiaan Dibuka di Beberapa Kota

Ancaman Bahaya Fasilitas Nuklir Chernobyl

Chernobyl, Pripyat, Ukraina
Chernobyl, Pripyat, Ukraina (Foto oleh Yves Alarie di Unsplash)

Sebuah saluran listrik 750Kw yang menghubungkan situs ke jaringan telah terputus, kata Energoatom.

Saat ini belum jelas bagaimana hal ini terjadi atau apa yang dilakukan pasukan Rusia untuk menyelesaikan masalah tersebut, dikutip dari Independent.

Layanan Negara Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina (Dinas keamanan dan intelijen Ukraina), men-tweet ada 20 ribu unit bahan bakar bekas yang memerlukan pendinginan.

“Mereka membutuhkan pendinginan yang konstan. Yang hanya mungkin jika ada listrik. Jika tidak ada, pompa itu tidak akan dingin. Akibatnya, suhu di kolam penampungan akan meningkat," kata badan tersebut.

Seperti yang telah disebutkan di atas, pelepasan radioaktif dapat terbawa angin ke daratan Ukraina, Belarusia, Rusia, dan Eropa.

Selain itu, tidak ada ventilasi di dalam fasilitas nuklir Chernobyl.

Kemungkinan ancaman lainnya adalah semua personel di sekitar Chernobyl akan menerima dosis radiasi yang berbahaya.

Sistem pemadam kebakaran juga tidak berfungsi, dan hal ini menjadi risiko besar kebakaran yang disebabkan oleh penembakan.

Pertarungan masih berlanjut sehingga tidak mungkin untuk melakukan perbaikan dan memulihkan PLTN itu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas