JR East dan JR West Jepang Mulai Mengurangi Jadwal Perjalanan Kereta Api
JR East dan West Japan mengalami pengurangan perjalanan terbesar sejak perusahaan ini didirikan pada tahun 1987, 35 tahun yang lalu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan JR (baik Timur maupun Barat) merevisi jadwal perjalanan kereta api pada Sabtu tanggal 12 Maret 2022, untuk mencerminkan penurunan penumpang akibat dampak pandemi Corona.
Beberapa stasiun kereta api mulai tidak ada petugas (tak berawak).
"JR East mengurangi jumlah kereta pada hari kerja dan hari libur. Pada hari kerja, 25 kereta di Shinkansen, 15 kereta di kereta ekspres terbatas, dan 199 kereta di kereta cepat dan biasa di seluruh area seperti wilayah metropolitan Tokyo dan Tohoku. Jumlah perjalanan dikurangi 239. Pengurangan jumlah perjalanan terbesar selama ini," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (11/3/2022).
Dari jumlah tersebut, selama jam perjalanan pagi, 16 jalur di wilayah metropolitan Tokyo, seperti Jalur Yamanote, dikurangi dari 1 sehingga menjadi 4 jalur per jam.
Selain itu, pada hari kerja, JR West juga mengurangi jumlah perjalanan sebanyak 213 perjalanan, di antaranya 5 di Shinkansen, 2 di limited express, dan 206 di kereta cepat dan reguler.
JR East dan West Japan dikatakan mengalami pengurangan perjalanan terbesar sejak perusahaan ini didirikan pada tahun 1987, 35 tahun yang lalu.
"Perilaku pelanggan kami telah berubah secara signifikan di bawah pengaruh virus corona dan kami telah menetapkan jadwal yang efisien dan fleksibel. Kami ingin merespons dengan lebih fleksibel terhadap perubahan situasi," ungkap
Yuji Fukasawa, Presiden JR East.
Baca juga: Keidanren Targetkan 100 Perusahaan Startup di Jepang dalam 5 Tahun Mendatang
Latar belakang pengurangan perjalanan skala besar JR East dan West Japan adalah "perubahan gaya kerja" seperti penyebaran teleworking akibat pandemi corona.
Salah satu buktinya adalah penurunan pendapatan penjualan tiket komuter.
Di JR East, pendapatan penjualan tiket komuter untuk jalur konvensional dari April hingga Desember 2021 adalah 269,6 miliar yen, berkurang 97,2 miliar yen, atau 26 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tiga tahun sebelum penyebaran virus corona.
Karena virus corona berlanjut untuk waktu yang lama, bekerja dari rumah menjadi semakin tinggi jumlahnya, terutama di daerah perkotaan, dan JR berpikir bahwa tren ini tidak akan berubah bahkan jika corona meredam di masa depan.
"Dengan perubahan ini kami berharap terjadi peningkatan profitabilitas lagi sebanyak mungkin," tambahnya.
Ada juga gerakan untuk meningkatkan efisiensi manajemen dengan adanya revisi jadwal ini.
JR East baru saja memulai "operasi satu orang" di Jalur Hachiko dan Jalur Kawagoe, di mana satu pengemudi tidak naik ke kondektur kereta.
Selain itu, JR Kyushu telah menjadi "stasiun tak berawak" tanpa staf stasiun di 22 stasiun kereta api termasuk Jalur Utama Nagasaki, Jalur Utama Nippou, dan Jalur Utama Kagoshima mulai tanggal 12 Maret ini.
Tiket tersedia di 48 stasiun di yurisdiksi tersebut.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.