35 Orang Dilaporkan Tewas Setelah Rudal Rusia Hantam Pangkalan Militer Ukraina di Dekat Perbatasan
35 orang dilaporkan tewas setelah pangkalan militer Ukraina yang digunakan untuk latihan NATO menjadi sasaran serangan udara Rusia
Editor: Adi Suhendi
Ia pun menunjukan ratusan bom molotov yang sudah dibuat dan disimpan di gudang senjata rahasianya di pusat Odesa.
Bogdan merupakan bagian dari kekuatan pertahanan yang siap melakukan perlawanan terhadap militer Rusia.
Banyak pria dan wanita biasa yang siap berjuang untuk mempertahankan kota mereka seperti Bogdan.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Keluarkan Peringatan Keras bila Rusia Mencoba Mengambil Kyiv
Kemudian, beberapa mil di sebuah pusat komunitas, para wanita sedang memotong-motong kain dan mengikatnya dengan tangan ke jaring.
Mereka membuat kamuflase agar pertahanan Odesa bisa disembunyikan.
Olha Poliuha, seorang guru bahasa Inggris berusia 22 tahun, telah menjadi sukarelawan bersama ibunya.
"Ini sangat penting dan kami bekerja sepanjang waktu untuk membuat lebih banyak. Kami tidak akan berhenti dan kami tidak akan menyerah," kata Poliuha.
Baca juga: Zelensky: Rusia akan Hadapi Pertempuran hingga Mati jika Berani Merebut Ibu Kota Ukraina
Ia mengatakan Rusia telah mengancam kehidupan di wilayahnya cukup lama.
Sehingga mereka berpikir mempersiapkan hal tersebut sudah bertahun-tahun lamanya.
"Mereka telah mengancam cara hidup kita, bahasa kita, budaya kita. Sepertinya semuanya telah turun ke titik waktu ini. Ukraina tidak akan menyerah. Rusia tidak akan menang," ujarnya.
Odesa adalah kota terbesar ketiga di Ukraina dan secara strategis penting bagi Vladimir Putin.
Baca juga: Warga Inggris akan Dibayar Rp6,5 Juta per Bulan Jika Mau Tampung Pengungsi Ukraina
Jika pasukan Vladimir Putin bisa mengambil Odesa, maka Rusia bisa memotong Ukraina dari laut.
Itulah mengapa Odesa menjad salah satu target utama serangan Rusia.
Pasukan Rusia diyakini semakin dekat dan maju dari selatan.