35 Orang Dilaporkan Tewas Setelah Rudal Rusia Hantam Pangkalan Militer Ukraina di Dekat Perbatasan
35 orang dilaporkan tewas setelah pangkalan militer Ukraina yang digunakan untuk latihan NATO menjadi sasaran serangan udara Rusia
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - 35 orang dilaporkan tewas setelah pangkalan militer Ukraina yang digunakan untuk latihan NATO menjadi sasaran serangan udara Rusia, Minggu (13/3/2022) pagi waktu setempat.
Diketahui, pangkalan militer tersebut berada kurang lebih 15 mil dari perbatasan Polandia.
Gubernur wilayah Lviv Maksym Kozytskyy sebelumnya mengatakan 57 orang dilaporkan terluka setelah 30 rudal jelajah ditembakkan ke Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan di Yavoriv.
Serangan terjadi setelah seorang diplomat senior Rusia memperingatkan bahwa Moskow menganggap pengiriman peralatan militer barat ke Ukraina sebagai target yang sah untuk serangan.
Dilansir dari Sky News, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan ada instruktur militer asing yang bekerja di tempat pelatihan militer di wilayah Lviv itu.
Seorang perwakilan kementerian pertahanan mengatakan mereka masih berusaha untuk memastikan apakah ada instruktur yang berada di fasilitas pelatihan pada saat pangkalan itu dibombardir.
Baca juga: Rusia Tuduh AS dan Ukraina Berkomplot Gunakan Kelelawar untuk Sebarkan Patogen
Reuters mengatakan seorang saksi melihat lebih dari selusin ambulans menuju ke arah pangkalan.
Sejak 2015, AS secara teratur mengirim instruktur ke lokasi pelatihan militer tersebut dan fasilitas tersebut juga menjadi lokasi latihan NATO internasional.
Fasilitas pelatihan militer terbesar di Ukraina barat dan terletak kurang dari 15 mil (25 km) dari perbatasan dengan Polandia.
Baca juga: Inggris Telah Terbitkan Lebih Dari 3.000 Visa untuk Warga Ukraina
"Para penjajah melancarkan serangan udara di Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan," kata Anton Mironovich, juru bicara Akademi Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dikutip kantor berita Interfax Ukraina.
Perlawanan rakyat Ukraina
Terpisah, Bogdan Galayda (22), seorang mahasiwa sejarah Ukraina bersiap untuk berjuang menghadapi tentara Rusia.
Dalam seminggu terakhir ini, dia telah membuat bom molotov yang dibuat dari botol dan bahan bakar untuk dia lemparkan ke tentara Rusia jika mereka menyerang kota tercintanya.
"Setiap hari kami membuat lebih dari seribu botol dan jika musuh datang ke kota saya, kami akan membuat lebih dari itu," katanya kepada dilansir dari Sky News, Minggu (13/3/2022).