Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Warga Sipil Ukraina Tewas Ditembak Pasukan Rusia saat Melarikan Diri dari Pertempuran

Ukraina menyebut pasukan Rusia telah membunuh tujuh warga sipil. Korban termasuk perempuan dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in 7 Warga Sipil Ukraina Tewas Ditembak Pasukan Rusia saat Melarikan Diri dari Pertempuran
Aris Messinis / AFP
Seorang prajurit Ukraina menggendong seorang anak sambil membantu orang-orang menyeberangi jembatan yang hancur saat mereka mengevakuasi kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, 10 hari setelah Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina. - 7 warga sipil tewas ditembak Rusia saat melarikan diri dari pertempuran. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menyebut pasukan Rusia pada Sabtu (12/3/2022) telah membunuh tujuh warga sipil.

Korban dari serangan tersebut termasuk perempuan dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran di dekat Kyiv.

Sementara Prancis mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menunjukkan bahwa dia tidak siap untuk berdamai, seperti dikutip dari CNA.

Dengan invasi Rusia di minggu ketiga, dinas intelijen Ukraina mengatakan tujuh, termasuk satu anak tewas saat mereka melarikan diri dari desa Peremoha dan bahwa "penjajah memaksa sisa-sisa pasukan untuk kembali".

Pejabat Ukraina kemudian mengatakan konvoi itu tidak melakukan perjalanan di sepanjang "koridor hijau" yang disepakati dengan Rusia ketika diserang pada hari Jumat, mengoreksi pernyataan mereka sebelumnya bahwa itu berada di rute yang ditentukan.

Baca juga: Rusia Akan Blokir Instagram Mulai 14 Maret 2022

Baca juga: Italia Sita Salah Satu Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Milik Oligarki Rusia, Bernilai Rp9,9 Triliun

Rusia membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Moskow menyalahkan Ukraina atas upaya yang gagal untuk mengevakuasi warga sipil dari kota-kota yang dikepung, sebuah tuduhan yang ditolak keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.

BERITA TERKAIT

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan Moskow mengirim pasukan baru setelah pasukan Ukraina membuat 31 kelompok taktis batalion Rusia tidak beraksi, yang menyebabkan kerugian tentara terbesar Rusia dalam beberapa dasawarsa.

"Kami masih harus bertahan. Kami masih harus berjuang," kata Zelensky dalam pidato video Sabtu malam, hari keduanya.

Dia mengatakan sebelumnya bahwa sekitar 1.300 tentara Ukraina telah tewas sejauh ini dan mendesak Barat untuk lebih terlibat dalam negosiasi damai.

Presiden menyarankan pasukan Rusia akan menghadapi pertarungan sampai mati jika mereka berusaha memasuki ibu kota.

"Jika mereka memutuskan untuk membom karpet (Kyiv), dan menghapus sejarah wilayah ini ... dan menghancurkan kita semua, maka mereka akan memasuki Kyiv."

"Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka masuk, tetapi mereka harus hidup. di tanah ini sendiri," katanya.

Tentara Ukraina berjaga-jaga di Irpin, utara Kyiv, pada 12 Maret 2022. Pasukan Rusia meningkatkan serangan di Kyiv pada 12 Maret 2022.
Tentara Ukraina berjaga-jaga di Irpin, utara Kyiv, pada 12 Maret 2022. Pasukan Rusia meningkatkan serangan di Kyiv pada 12 Maret 2022. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

Zelensky membahas perang dengan Kanselir Olaf Scholz dan Presiden Emmanuel Macron, dan para pemimpin Jerman dan Prancis kemudian berbicara dengan Putin melalui telepon dan mendesak pemimpin Rusia untuk memerintahkan gencatan senjata segera.

Sebuah pernyataan Kremlin pada panggilan 75 menit tidak menyebutkan gencatan senjata dan seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan: "Kami tidak mendeteksi kesediaan di pihak Putin untuk mengakhiri perang".

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menuduh Amerika Serikat meningkatkan ketegangan dan mengatakan situasinya telah diperumit oleh konvoi pengiriman senjata Barat ke Ukraina yang dianggap pasukan Rusia sebagai "target yang sah".

Baca juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Sebagai Ancaman Persatuan Asia

Baca juga: Barat Pasok Senjata ke Ukraina, Rusia Sebut Itu Perburuk Konflik, Ancam Menjadikannya Target

Dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita Tass, Ryabkov tidak membuat ancaman khusus.

Pembicaraan krisis antara Moskow dan Kyiv telah berlanjut melalui tautan video, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia RIA.

Dia tidak memberikan rincian tetapi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kyiv tidak akan menyerah atau menerima ultimatum apapun.

Zelensky kemudian pada hari Sabtu mengatakan dia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett tentang prospek pembicaraan damai.

Bennett bertemu dengan Putin dan sebelumnya berbicara melalui telepon dengan Zelensky, tetapi upaya diplomatik sejauh ini tampaknya tidak membuahkan hasil.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel Rusia Vs Ukraina lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas