Ukraina Sebut Perang dengan Rusia Bisa Berakhir pada Mei 2022
Penasihat kepala staf presiden Ukraina menyebut, perang kemungkinan akan berakhir pada Mei ketika Rusia kehabisan sumber daya untuk menyerang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
Dikutip dari CNA, Rusia telah meminta bantuan militer dan ekonomi dari Beijing, menurut pejabat AS.
Moskow menyangkal hal itu, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk memenuhi semua tujuannya.
Kementerian luar negeri China menyebut laporan bantuan itu sebagai "disinformasi".
China telah mengisyaratkan kesediaan untuk memberikan bantuan kepada Rusia, kata seorang pejabat AS.
Laporan itu muncul saat Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi, untuk melakukan pembicaraan di Roma.
Dikutip dari BBC, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan:
"AS berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia untuk mengisinya kembali".
"Kami tidak akan membiarkan hal itu berlanjut dan membiarkan ada jalur kehidupan bagi Rusia dari sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," katanya.
Dia menambahkan, sementara AS percaya China menyadari bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin merencanakan sesuatu sebelum invasi terjadi, Beijing mungkin tidak memahami sepenuhnya.
"Karena sangat mungkin Putin berbohong kepada mereka dengan cara yang sama seperti dia berbohong kepada orang Eropa dan lainnya," kata Sullivan.
Sebagai tanggapan, juru bicara kementerian luar negeri di Beijing, Zhao Lijian, mengatakan AS telah "telah menyebarkan disinformasi yang menargetkan China pada masalah Ukraina, dengan niat jahat".
Baca juga: Elon Musk Tantang Putin Bertarung Satu Lawan Satu, Ukraina sebagai Taruhannya
Baca juga: Diserang Berita Hoax, Pemerintah Sudan Tolak Tuduhan Penyelundupan Emas dari Rusia
Ditanya apakah dia bisa mengklarifikasi apakah China telah menerima permintaan bantuan militer dari Rusia, Zhao mengatakan ini adalah "berita palsu" tetapi tidak menyangkalnya secara langsung.
Dia menambahkan bahwa sikap China selalu konsisten dan bahwa China memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan pembicaraan.
Juru bicara Presiden Putin Dmitry Peskov mengatakan laporan Rusia telah meminta bantuan militer China tidak benar.
"Rusia memiliki potensi independennya sendiri untuk melanjutkan operasi. Seperti yang kami katakan, itu berjalan sesuai rencana dan akan selesai tepat waktu dan penuh," katanya.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.