Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Ukraina Ledakkan 3 Helikopter Rusia di Bandara Kherson, Asap Besar Terlihat Membumbung

Pada Selasa (15/3/2022), militer Ukraina melancarkan serangan hingga meledakkan tiga helikopter Rusia di bandara Kherson.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Militer Ukraina Ledakkan 3 Helikopter Rusia di Bandara Kherson, Asap Besar Terlihat Membumbung
Planet Labs via CNN
Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung. 

TRIBUNNEWS.COM - Gambar satelit baru dari Planet Labs menunjukkan serangan militer Ukraina meledakkan tiga helikopter milik Rusia di Bandara Internasional Kherson, Selasa (15/3/2022).

Gumpakan asap hitam besar terlihat membumbung dari bandara, dengan sejumlah helikopter terbakar.

Mengutip CNN, ini adalah serangan paling merusak yang pernah dilakukan militer Ukraina terhadap helikopter Rusia sejak invasi.

Kendaraan militer di dekat bandara juga menjadi sasaran.

Gambar lain, yang diambil oleh pesawat tak berawak, juga menunjukkan kepulan asap besar membumbung dari bandara.

Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung.
Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung. (Planet Labs via CNN)

Baca juga: Daftar Pejabat AS yang Dikenai Sanksi Rusia, Joe Biden, Antony Blinken hingga Jake Sullivan

Baca juga: Kapan Perang Rusia dan Ukraina Berakhir? Pejabat Ukraina Perkirakan Paling Lambat Mei

CNN telah melakukan geolokasi dan memverifikasi keaslian gambar tersebut.

Serangan militer di bandara ditangkap oleh Fire Information for Resource Management System (FIRMS) NASA, yang melacak kebakaran besar di seluruh dunia.

Berita Rekomendasi

Menurut data sensorik yang dikumpulkan oleh FIRMS, serangan militer terjadi sekitar pukul 13:42 waktu setempat.

Pada Senin (14/3/2022), gambar satelit dari Maxar Technologies menunjukkan sejumlah helikopter militer Rusia di landasan di Bandara Internasional Kherson.

Kepulan asap dari ledakan tiga helikopter Rusia yang diserang militer Ukraina, Selasa (15/3/2022).
Kepulan asap dari ledakan tiga helikopter Rusia yang diserang militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). (via CNN)

Puluhan kendaraan militer juga terlihat di kawasan sekitarnya.

Sementara itu, pada Rabu (16/3/2022), kapal perang Rusia menembakkan rudal di pantai Ukraina dekat Tuzla, di selatan Odesa.

Hal ini disampaikan penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, Anton Gerashchenko.

"Mereka menembakkan sejumlah besar amunisi dari jarak yang sangat jauh," katanya di Facebook, menambahkan bahwa Rusia ingin menguji sistem pertahanan pantai Ukraina, sebagaimana diberitakan AlJazeera.

Ia menyebut tak ada upaya kapal perang Rusia mendaratkan pasukan, tapi tidak mengatakan apakah tembakan rudal mengenai sesuatu.

Baca juga: Imbas Sanksi Barat, Rusia Dikeluarkan dari Keanggotaan Badan Sertifikasi Kapal

Baca juga: Jepang Desak Perusahaan Kripto Turut Berikan Sanksi Terhadap Rusia

Pasukan Rusia Membuat Kemajuan Pesat di Selatan Ukraina

Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina.
Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. (AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies)

Mengutip BBC, pasukan Rusia telah membuat kemajuan pesat di selatan Ukraina.

Di tenggara, ada kekhawatiran atas ratusan ribu warga sipil yang terperangkap di Mariupol, wilayah yang dikepung pasukan Rusia dan diserang secara hebat.

Artileri Rusia telah menyebabkan kehancuran yang meluas, sementara pesawat Rusa semakin gencar melancarkan serangan.

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan 5.000 tentaranya membantu pasukan Rusia bertempur di dekat kota.

Sebuah konvoi kemanusiaan menuju ke kota pada Selasa untuk mengirimkan "puluhan ton air, obat-obatan, dan makanan" kepada orang-orang yang telah terjebak dengan persediaan yang semakin menipis dalam suhu beku.

Sekitar 160 kendaraan berhasil meninggalkan kota pada Senin, menurut pejabat setempat.

Militer Ukraina mengatakan pasukannya telah berhasil menangkis upaya Rusia di darat untuk merebut kota pelabuhan itu.

Pasukan Rusia telah menuju utara ke arah Zaporizhzhia, tetapi mungkin berjuang untuk merebut kota itu.

Sementara, sejumlah besar tentara Rusia tetap berkomitmen untuk berperang di Mariupol, menurut ISW.

Baca juga: Elon Musk Tantang Putin untuk Bertarung, Pejabat Rusia Sebut sang Miliarder Lemah: Hanya Buang Waktu

Baca juga: Sejarah Kremlin Moskow, Benteng Terbesar di Eropa sebagai Kompleks Istana Penguasa Rusia

Mereka juga telah memperkuat posisi di sekitar Mykolaiv.

Koresponden Keamanan BBC, Frank Gardner, mengatakan "hadiah" untuk Rusia adalah kota pelabuhan strategis Odesa di barat daya, yang akan memutus akses Ukraina ke Laut Hitam.

Pejabat Ukraina Memperkirakan Perang akan Berakhir Mei

Seorang tentara Ukraina mempertahankan posisinya dengan senjata antipesawat ZU-23-2 di garis depan, timur laut Kyiv pada 3 Maret, 20
Seorang tentara Ukraina mempertahankan posisinya dengan senjata antipesawat ZU-23-2 di garis depan, timur laut Kyiv pada 3 Maret, 20 (Aris Messinis / AFP)

Seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich, memperkirakan perang antara Rusia dan Ukraina akan berakhir paling lambat pada Mei 2022 mendatang.

Perkiraan ini disampaikan Arestovich jika melihat kondisi pasukan Rusia yang mungkin akan kehabisan sumber daya untuk menyerang Ukraina.

"Saya pikir paling lambat Mei, awal Mei, kita harus mencapai kesepakayan damai."

"Mungkin jauh lebih awal, kita akan lihat, saya berbicara tentang tanggal terbaru yang mungkin (bisa terjadi)," ujar Arestovich dalam sebuah video yang diterbitkan oleh beberapa media Ukraina, sebagaimana dilansir AlJazeera.

"Kami berada di persimpangan jalan sekarang: akan ada kesepakatan damai yang dicapai secara cepat dalam satu atau dua minggu dengan penarikan pasukan dan segalanya."

"Atau akan ada upaya untuk menyatukan beberapa (kesepakatan), katakanlah (dengan) warga Suriah putaran kedua, saat kami juga membicarakan kesepakatan pada pertengahan April atau akhir April," tambahnya.

Skenario yang "benar-benar gila" dari Rusia juga bisa mengirimkan wajib militer baru setelah satu bulan pelatihan, katanya menyinggung soal sumber daya negeri beruang merah.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas