Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Rusia-Ukraina Timbulkan Ancaman Defisit Pada Pasokan Minyak Nabati India

kini harga komoditas minyak nabati di India meroket tajam, hal ini disebabkan karena hampir 90 persen pasar minyak nabati India dipasok dari Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Konflik Rusia-Ukraina Timbulkan Ancaman Defisit Pada Pasokan Minyak Nabati India
AFP/ARIS MESSINIS
Konflik Rusia-Ukraina Timbulkan Ancaman Defisit Pada Pasokan Minyak Nabati India 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Memanasnya konflik antara Rusia dengan Ukraina telah mendorong adanya kelangkaan pada sejumlah komoditas dunia. Belakangan India juga dikabarkan telah mengalami krisis pada pasokan minyak nabati.

Melansir data dari Aljazeera, India merupakan negara importir minyak nabati terbesar di dunia. Diperkirakan dalam setiap tahunnya India mengkonsumsi minyak nabati sebesar 25 juta ton, dari 55 persen total pasokan minyak nabati dunia.

Akibat adanya konflik di dua negara Eropa tersebut, kini harga komoditas minyak nabati di India meroket tajam, hal ini disebabkan karena hampir 90 persen pasar minyak nabati India dipasok dari minyak bunga matahari buatan Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Seorang Warga Ukraina Ditembak Tentara Rusia meski Telah Menyatakan Menyerah, Terekam via Drone

Para ahli menyebut sepanjang tahun 2021 hingga Februari 2022 kemarin, India telah mengimpor sebanyak 843.377 ton minyak bunga matahari. Dimana 85 persen di antaranya berasal dari Ukraina dan14,3 persen berasal dari Rusia.

Konflik tersebut lantas membuat terhambatnya aktivitas impor. Diperkirakan India juga akan terus mengalami kenaikan harga minyak nabati, seiring dengan memburuknya kondisi perang antara Rusia dan Ukraina.

“Pasokan telah terganggu karena perang,” jelas Sudhakar Desai, presiden Asosiasi Produsen Minyak Nabati India (IVPA).

Berita Rekomendasi

Menanggapi adanya kepanikan masyarakat India akibat menipisnya stok hingga melambungkan harga minyak mentah, Sudhakar mengatakan India saat ini masih bisa menutupi kesenjangan tersebut dengan mengganti pemakaian minyak bunga matahari dengan minyak lain.

Rencananya pada April mendatang, pemerintah India akan membeli produksi minyak kedelai dan minyak sawit buatan Amerika Selatan dan Asia Tenggara sebanyak 50.000 - 60.000 ton pada masing – masing komoditas.

“Industri telah meyakinkan pemerintah bahwa tidak akan ada kekurangan minyak nabati, dan rantai pasokan akan tetap terjaga. Tidak perlu panik,” tambah Sudhakar Desai.

Baca juga: Uni Eropa Larang Ekspor Sampanye, Elektronik Mahal Sampai Mobil Mewah ke Rusia

Tak hanya itu bahkan pemerintah India kini mulai gencar memproduksi tanaman sawi yang nantinya akan diolah untuk membuat minyak sawi, pengganti minyak bunga matahari.

Meski pemerintah India telah mengganti penggunaan minyak biji matahari dengan beberapa komoditas lainnya, namun tindakan tersebut nampaknya tak akan memberikan banyak dampak bagi negaranya.

Terpantau harga minyak kedelai kini telah naik 8 persen hingga menyentuh angka 158,68 rupee per kg, sementara untuk komoditas minyak bunga matahari melonjak 12,5 persen ke harga 168,13 rupee per kg. Tak mau kalah harga minyak sawi kini juga ikut merangkak 14,4 persen menjadi 148,91 rupee per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas