Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Vladimir Putin Sebut Rakyat Rusia yang Mendukung Negara Barat Adalah Sampah dan Pengkhianat

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapaikan pernyataan keras terhadap warga di negaranya yang memberikan dukungan keada negara-negara Barat.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Presiden Vladimir Putin Sebut Rakyat Rusia yang Mendukung Negara Barat Adalah Sampah dan Pengkhianat
AFP/HANDOUT
Dalam pengambilan video ini diambil dari cuplikan selebaran yang tersedia pada 24 Februari 2022 di situs web resmi Presiden Rusia (kremlin.ru) Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan bangsa di Kremlin di Moskow. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyapaikan pernyataan keras terhadap warga di negaranya yang memberikan dukungan keada negara-negara Barat, Rabu (16/3/2022).

Bahkan Putin menyebut mereka sampah dan pengkhianat.

Putin mengklaim bahwa Barat sedang mencoba untuk menolak segala hal tentang Rusia.

Menurutnya, semua warga Rusia yang mendukung Barat perlu disingkirkan dari masyarakat.

"Rakyat Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan dapat memuntahkannya seperti lalat yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka," kata Putin dalam pidatonya, seperti dikutip New York Times.

Lebih lanjut, Putin yakin bahwa memurnikan masyarakat dari orang-orang seperti itu akan memperkuat negara, solidaritas, kohesi, dan kesiapan untuk menanggapi setiap tantangan.

Putin juga mengecam propaganda media Barat yang membuat seolah-olah Rusia adalah pihak yang paling buruk.

BERITA REKOMENDASI

Dirinya melihat saat ini tidak ada lagi objektivitas dalam penyampaikan berita secara global.

Baca juga: Polisi Wanita di Swedia sedang Diselidiki Karena Jadikan Putin Sebagai Screensaver Komputernya

"Kampanye informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah diluncurkan, melibatkan jaringan sosial global dan semua media Barat, yang objektivitas dan independensinya ternyata hanya mitos," lanjut Putin.

Dalam kesempatan tersebut Putin menegaskan bahwa perjuangan Rusia saat ini dilakukan untuk kedaulatan negara dan masa depan anak-anak Rusia.

Sikap keras Putin jauh berbeda dengan menteri luar negerinya, Sergey Lavrov. Satu hari sebelumnya, Lavrov dengan terbuka menyatakan bahwa Rusia melihat harapan bahwa kompromi dengan Ukraina dapat dicapai untuk mengakhiri perang.

Putin menggambarkan perang Ukraina sebagai bagian dari bentrokan eksistensial dengan Amerika Serikat.

Putin juga meyakini bahwa perang ini akan membuka pintu menuju tindakan yang lebih keras di dalam negeri dan bahkan lebih banyak agresi di luar negeri.

Dalam pidatonya tersebut, Putin menegaskan Barat ingin mengubah Rusia menjadi negara ketergantungan yang lemah.

Baca juga: Model Rusia Gretta Vedler Ditemukan Tewas dalam Koper, Pernah Viral karena Sebut Putin Psikopat

Ia juga menegaskan Barat telah melanggar integritas teritorialnya dan ingin memisah-misahkan Rusia melalui cara yang sesuai dengan mereka.

“Jika Barat berpikir Rusia bakal terbelah atau mundur, mereka tak mengetahui sejarah dari rakyat kami,” kata Putin dilansir dari Al-Jazeera.

“Di balik pembicaraan munafik dan tindakan hari ini dari apa yang disebut kolektif Barat adalah tujuan geopolitik yang bermusuhan. Mereka hanya tak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat,” katanya.

Putin mengakui akibat sanksi yang diberikan Barat dan sekutunya, inflasi dan pengangguran akan meningkat di Rusia.

Selain itu perubahan struktural ekonomi juga akan perlu dilakukan.

Namun, Putin menjanjikan bakal memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga dengan anak.

Ia juga mengatakan Barat sebenarnya telah menyatakan Rusia mengalami kegagalan atas sanksi karena konflik di Ukraina.

Tetapi, menurut Putin, konflik tersebut hanya menjadi dalih bagi Barat untuk menjatuhkan sanksi tersebut.

“Barat bahkan tak ragu untuk menyembunyikan tujuan mereka untuk menerusak seluruh ekonomi Rusia, setiap rakyat Rusia,” katanya.

Baca juga: Joe Biden Sebut Vladimir Putin Penjahat Perang, Rusia Bereaksi

Putin juga menegaskan dirinya siap berdiri untuk membicarakan status netral Ukraina.

“Pertanyaan prinsip dari negara kami dan dunia adalah status netral di Ukraina, demiliterisasi dan denazaifikasi. Kami siap dan akan membicarakannya sebagai bagian dari negosiasi,” ujar Putin. (New York Times/Al-Jazeera)

Sebagian artikel ini sudah pernah tayang di Kontan dengan judul Putin: Rakyat Rusia yang Mendukung Barat Adalah Sampah dan Pengkhianat

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas