Pukulan bagi Putin, Jenderal Keempat Rusia Tewas dalam Serangan di Mariupol
Presiden Ukraina mengatakan seorang jenderal Rusia keempat tewas dalam pertempuran. Mayor Jenderal Oleg Mityaev telah dibunuh oleh Batalyon Azov.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Rusia kehilangan satu lagi jenderalnya dalam serangan di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan seorang jenderal Rusia lainnya tewas dalam pertempuran.
Zelensky tidak menyebutkan nama perwira itu, tetapi seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan bahwa Mayor Jenderal Oleg Mityaev telah dibunuh oleh Batalyon Azov yang berhaluan sayap kanan, seperti dikutip dari BBC.
Oleg Mityaev meninggal pada hari Selasa (15/3/2022) dalam penyerbuan kota pelabuhan selatan Mariupol, menjadikannya jenderal keempat yang tewas dalam pertempuran itu.
Kematian jenderal keempat membuat beberapa orang bertanya mengapa anggota senior militer Rusia begitu dekat dengan garis depan.
Analis percaya bahwa sekitar 20 jenderal memimpin operasi Rusia di Ukraina, yang berarti bahwa jika semua kematian yang dilaporkan dikonfirmasi, seperlima jenderal Rusia telah tewas dalam aksi.
Baca juga: Pasukan Rusia Bebaskan Wali Kota Melitopol yang Diculik Pada Pekan Lalu
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Stasiun Kereta Api dan Kebun Raya di Zaporizhia Ukraina
Dengan kerugian yang begitu tinggi, beberapa ahli percaya bahwa para jenderal tidak hanya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, tetapi Ukraina kemungkinan akan menargetkan perwira tinggi Rusia.
"Saya tidak berpikir ini kecelakaan. Satu kecelakaan, tapi ini banyak yang ditargetkan," Rita Konaev dari Universitas Georgetown mengatakan kepada BBC.
Berbicara kepada Wall Street Journal, seseorang dalam lingkaran dalam Presiden Zelensky mengatakan Ukraina memiliki tim intelijen militer yang didedikasikan untuk menargetkan kelas perwira Rusia.
"Mereka mencari jenderal, pilot, komandan artileri yang terkenal," kata orang itu kepada surat kabar itu.
Dengan militer Ukraina kalah jumlah, penargetan individu tingkat tinggi bisa menjadi bagian penting dari perang informasi, menurut Ms Konaev.
"Dengan asumsi ada unsur penargetan, ini memberi makan moral Ukraina sendiri. Ada unsur kemenangan. Ini menginspirasi."
Agar Ukraina dapat menargetkan perwira Rusia tertentu, ia perlu mengetahui di mana mereka berada.
Analis mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan saluran komunikasi terbuka yang dapat memberikan petunjuk tentang di mana target tertentu berada.