Putin Sebut Warganya yang Protes Invasi Rusia ke Ukraina sebagai Sampah dan Pengkhianat
Putin menyebut warganya yang memprotes invasi Rusia ke Ukraina sebagai sampah. Ia pun berencana melakukan 'pemurnian' terhadap warganya yang protes.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah merencanakan “pemurnian” terhadap siapapun yang mempertanyakan atau mengkritik invasi Rusia ke Ukraina.
Dikutip dari Aljazeera, Putin berbicara di stasiun televisi nasional pada Rabu (16/3/2022) untuk mengkritik warga Rusia yang tidak mendukungnya atas penyerangan ke Ukraina.
Selain itu, dirinya juga menyalahkan negara anggota NATO yang menggunakan penghasut untuk mempengaruhi pandangan agar tidak mendukungnya atas perang yang dilakukannya.
“(Rusia) akan selalu mampu untuk menunjukkan rasa patriotisme sesungguhnya terhadap sampah dan pengkhianat dan dengan mudah meludahi mereka layaknya nyamuk yang secara tidak sengaja masuk ke mulut mereka,” ujarnya.
“Aku yakin bahwa ‘pemurnian’ terhadap masyarakat sangat dibutuhkan dan akan menjadi satu-satunya cara untuk memperkuat negara kita,” imbuh Putin.
Baca juga: Pentagon: Putin Kerahkan 75% Militer Rusia dalam Invasi Ukraina
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Bikin Produksi Mobil Volkswagen di AS Melonjak
Putin juga mengatakan negara Barat telah menggunakan ‘kolom kelima’ yaitu para pengkhianat Rusia untuk menciptakan kerusuhan sipil.
Sebagai informasi, definisi dari ‘kolom kelima’ adalah kelompok rahasia yang memposisikan sebagai pendukung dari musuh untuk melakukan sabotase atau mata-mata dikutip dari Kamus Merriam-Webster.
“Dan hanya ada satu tujuan, saya telah mengatakannya tentang itu yaitu kehancuran Rusia,” tegas Putin.
Pidatonya ini muncul sebagai peringatan terhadap aturan otoritarian yang dirinya bangun untuk semakin tumbuh dan represif.
Tanda-tanda pemerintahan Putin yang represif adalah keluarnya undang-undang baru di Rusia di mana bagi siapapun yang menyebarkan ‘informasi salah’ terkait perang di Ukraina akan dihukum 15 tahun penjara.
Warga yang telah merasakan hukuman dari undang-undang tersebut adalah seorang blogger sekaligus penulis buku resep masakan asal Rusia, Veronika Belotserkovskaya.
Tempat Kematian
Sejak Putin melakukan penyerangan ke Ukraina melalui darat, laut, dan udara, organisasi independen Rusia, OVD-Info melaporkan lebih dari 14.000 orang telah ditahan karena melakukan protes atas serangan ke Ukraina.
Selain itu, lebih dari 170 orang telah ditahan dan dipenjara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.