Kemhan Ukraina: Pasukan Rusia Gunakan Hampir Semua Rudal Kalibr
(Kemhan) Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menggunakan hampir seluruh rangkaian rudal jelajah Kalibr dan sistem rudal taktis Iskander
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menggunakan hampir seluruh rangkaian rudal jelajah Kalibr dan sistem rudal taktis Iskander untuk melakukan invasi terhadap Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis di laman Facebook milik kementerian itu.
"Pasukan pendudukan kehilangan potensi ofensif mereka dan dihentikan dari segala arah. Rusia memang memiliki masalah yang signifikan dengan logistik dan terus menderita kerugian. Namun pada beberapa arah, itu memblokir unit Angkatan Bersenjata Ukraina," kata kementerian tersebut.
Hal itu karena Rusia menggunakan hampir seluruh set dari rudal jelajah Kalibr berbasis laut dan sistem rudal taktis Iskander selama 20 hari pertama operasi.
"Mereka terus meluncurkan serangan rudal dan bom pada infrastruktur dan perumahan di kota-kota besar Ukraina, menggunakan senjata tanpa pandang bulu," jelas kementerian tersebut.
Dikutip dari laman Ukrinform, Jumat (18/3/2022), lementerian itu kemudian menyebut bahwa Rusia telah melanggar hukum humaniter internasional, karena tidak hanya terus menyandera dan membunuh warga sipil serta menembaki mobil sipil saja.
Baca juga: 13 Peristiwa di Hari ke-23 Perang Rusia-Ukraina, Muncul Seruan dari Negara Bekas Uni Soviet
Namun juga menghalangi pergerakan konvoi kemanusiaan untuk mengevakuasi penduduk melalui 'koridor kemanusiaan' yang telah disepakati bersama, menggunakan infrastruktur sipil untuk menyimpan senjata dan peralatan perang serta melakukan penjarahan.
"Rusia terus mengepung kota Mariupol dan telah beralih ke penghancuran total infrastruktur sipil, rumah tinggal dan infrastruktur kritis, menciptakan prasyarat untuk memperdalam krisis kemanusiaan di kota itu," tegas kementerian tersebut.
Untuk mengintimidasi penduduk sipil di wilayah yang diduduki sementara, para pasukan Rusia ini menculik dan menahan perwakilan otoritas negara bagian dan lembaga pemerintah lokal.
Perlu diketahui, sejak 24 Februari lalu, pasukan Rusia telah melancarkan aksi invasinya melalui operasi militer khusus dengan menembaki dan menghancurkan infrastruktur, daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, beberapa sistem peluncuran roket dan rudal balistik.