Belum Taklukkan Ukraina, Analis Ungkap 4 Kesalahan Militer Rusia, Remehkan Lawan hingga Logistik
Banyak analis militer Barat terkejut dengan kinerja militer Rusia di medan perang dengan serangan Rusia ke Ukraina memasuki minggu ketiga.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Banyak analis militer Barat terkejut dengan kinerja militer Rusia di medan perang dengan serangan Rusia ke Ukraina memasuki minggu ketiga.
Rusia memiliki salah satu angkatan bersenjata terbesar dan terkuat di dunia, tetapi kemampuan itu disebut belum terlihat dalam invasi ke Ukraina.
Salah satu analis bahkan menggambarkan kondisi saat ini sebagai "suram". Kemajuan militernya tampaknya sebagian besar terhenti dan beberapa sekarang mempertanyakan apakah Moskwa dapat pulih dari kerugian yang kini juga diderita pihaknya.
Baca juga: Bantu Imigran Asal Ukraina, Pemerintah Australia Berikan Visa Sementara Untuk Pelajar hingga Pekerja
"Rusia jelas-jelas belum mencapai tujuan mereka dan mungkin tidak akan mencapainya pada akhirnya", ujar seorang pejabat senior militer NATO mengatakan kepada BBC minggu ini.
Jadi apa yang salah? BBC dalam laporannya berbicara dengan perwira militer senior dan pejabat intelijen Barat, tentang kesalahan yang telah dibuat Rusia.
Meremehkan lawan
Kesalahan pertama Rusia adalah meremehkan kekuatan perlawanan dan kemampuan angkatan bersenjata Ukraina yang lebih kecil.
Rusia memiliki anggaran pertahanan tahunan lebih dari US$ 60 miliar (Rp 860,4 triliun), dibandingkan dengan pengeluaran Ukraina yang hanya lebih dari US$ 4 miliar (Rp 57,3 triliun).
Pada saat yang sama, Rusia dinilai melebih-lebihkan kekuatan militernya sendiri. Presiden Rusia Vladimir Putin memulai program modernisasi yang ambisius untuk militernya dan dia juga mungkin mempercayai superioritas kekuatan militernya sendiri.
Seorang pejabat senior militer Inggris mengatakan sebagian besar investasi Rusia telah dihabiskan untuk persenjataan dan eksperimen nuklirnya yang luas, termasuk mengembangkan senjata baru seperti rudal hipersonik.
Rusia seharusnya telah memiliki tank paling canggih di dunia, T-14 Armata. Armada buatannya itu terlihat di Parade Hari Kemenangan Moskwa di Lapangan Merah, tapi tidak terlihat dalam pertempuran.
Sebagian besar yang dikerahkan Rusia adalah tank T-72 yang lebih tua, pengangkut personel lapis baja, artileri, dan peluncur roket.
Baca juga: Brand Gaun Pengantin Produksi Rompi Militer, Pakaian Medis Hingga NFT Untuk Biayai Pasukan Ukraina
Kehilangan momentum
Pada awal invasi, Rusia memiliki keuntungan yang jelas di udara. Pesawat tempur militer Rusia bergerak di dekat perbatasan, tiga banding satu jumlah angkatan udara Ukraina.