Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berusaha Putus Ketergantungan pada Rusia, Jerman Sepakati Impor Energi dengan Qatar

Jerman menyetujui kontrak pasokan gas alam cair (LNG) dengan Qatar, sebagai salah satu cara untuk memutus ketergantungannya kepada Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Berusaha Putus Ketergantungan pada Rusia, Jerman Sepakati Impor Energi dengan Qatar
CNN
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa gas alam tidak akan mengalir melalui pipa Nord Stream 2 dari Rusia ke Jerman, jika Moskow menginvasi Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Jerman menyetujui kontrak pasokan gas alam cair (LNG) dengan Qatar, sebagai salah satu cara untuk memutus ketergantungannya kepada Rusia.

Namun kontrak ini merupakan solusi jangka panjang dan tidak akan mampu memperlambat aliran uang Eropa ke Rusia untuk saat ini, yang diperkirakan bernilai $285 juta per-hari untuk minyak saja.

Dilansir The Guardian, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, mengumumkan kesepakatan ini setelah berdiskusi di Doha bersama sejumlah pemimpin bisnis Jerman. 

“Sungguh luar biasa bahwa saya dapat mengatakan bahwa telah disetujui dengan tegas untuk menjalin kemitraan energi jangka panjang – sebuah kerjasama,” kata Habeck.

Baca juga: Rusia Kehilangan Enam Jenderal Militer selama Perang Ukraina, Mantan Bos CIA: Ini Sangat Tidak Biasa

Baca juga: Rusia Minta Ukraina Menyerah di Mariupol, Beri Imbalan Bisa Keluar dengan Aman tapi Ditolak

Peta pipa gas Rusia ke sejumlah negara Eropa.
Peta pipa gas Rusia ke sejumlah negara Eropa. (National Geographic)

“Perusahaan-perusahaan yang sekarang terlibat dalam perjalanan ini akan mengadakan negosiasi kontrak dengan pihak Qatar.”

Namun ia tidak memberikan angka rinci tentang rencana impor dari Qatar.

Habeck, pemimpin partai Hijau dalam pemerintahan koalisi Jerman, menghadapi kritik tajam karena menolak memberlakukan embargo energi penuh terhadap Rusia.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini juga merupakan permintaan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dalam pidatonya di Bundestag pekan lalu, Zelensky menuduh Jerman hanya memiliki tiga prioritas yakni 'ekonomi, ekonomi, ekonomi'.

Jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Jerman siap berkorban, termasuk harga gas yang lebih tinggi, demi membantu mengalahkan Rusia.

Tetapi pemerintah Jerman tidak percaya jajak pendapat atau berpikir publik tidak memahami risiko sebenarnya dari pengangguran massal yang terjadi jika embargo dilakukan.

Kunjungan Habeck ke Qatar, menyusul perjalanan Boris Johnson ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk membujuk dua sekutu Inggris di Teluk untuk meningkatkan produksi minyak.

Qatar diperkirakan akan melipatgandakan produksi LNG pada tahun 2025.

Saat Rusia menghadapi sanksi besar karena melancarkan invasinya ke Ukraina, inilah yang perlu anda ketahui tentang pipa gas Nord Stream 2 dan perannya dalam konflik antara dua negara yang bertetangga itu. (Grafis Tribun Network)
Saat Rusia menghadapi sanksi besar karena melancarkan invasinya ke Ukraina, inilah yang perlu anda ketahui tentang pipa gas Nord Stream 2 dan perannya dalam konflik antara dua negara yang bertetangga itu. (Grafis Tribun Network) (Grafis Tribun Network)

Menteri Ekonomi Jerman mengatakan, Eropa sedang dalam proses mengurangi aliran energinya dari Rusia menjadi nol, tetapi saat ini Jerman tidak memiliki terminal LNG.

Saat ini dua terminal di Brunsbüttel dan Wilhelmshaven sudah diberi lampu hijau, namun membutuhkan waktu tiga tahun untuk pembangunan.

Jerman mengimpor sekitar 56 miliar meter kubik gas alam dari Rusia pada 2020.

Hampir 55% impor gasnya berasal dari Rusia, dengan 40% permintaan gas di Jerman berasal dari industri.

Total impor gas UE dari Rusia sekitar 168 miliar meter kubik.

Pada 2020, Qatar mengekspor 106 miliar meter kubik, menjual sebagian besar produk ke pasar Asia.

Di Doha, Habeck menekankan bahwa masa depan Eropa adalah mengembangkan keragaman pemasok dan tidak ada gunanya Jerman mengalihkan ketergantungannya dari satu pemasok ke pemasok lain.

Jerman juga sedang dalam pembicaraan dengan Norwegia, Kanada dan AS.

Dia mengakui bahwa pemerintahan Jerman sebelumnya melakukan kesalahan, hingga membuat negara ini sangat bergantung pada Rusia.

Tak hanya LNG, Moskow juga menyediakan 34% minyak Jerman, terutama di sepanjang pipa Druzhba.

Pipa Nord Stream 2 yang dikelola perusahaan energi Jerman, E.ON
Pipa Nord Stream 2 yang dikelola perusahaan energi Jerman, E.ON (Modern Diplomacy)

Baca juga: Polandia dan Jerman Gelar Konser Amal Dukung Ukraina

Baca juga: Asosiasi Senjata AS Mengaku Jadi Target Serangan Peretas asal Rusia

Akibatnya, Jerman bersikeras UE tidak memberikan sanksi kepada dua bank yang melayani pembelian energi Rusia oleh Jerman.

Mantan kepala perusahaan energi Ukraina, Naftogaz, Andriy Kobolyev, menilai Jerman bisa tetap mengambil energi Rusia tetapi menolak membayar sampai Rusia menarik diri dari Ukraina.

Menurutnya, Rusia tidak bisa begitu saja mematikan pasokan gas dan ini akan cukup untuk Jerman melewati musim dingin berikutnya.

Sementara itu, Uni Eropa berjanji akan mengurangi impor gas dari Rusia hampir dua pertiga pada akhir tahun 2022 dan akan membuat Eropa mandiri dari semua bahan bakar fosil Rusia jauh sebelum tahun 2030.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas