Terbesar di Eropa, Pabrik Baja Mariupol Ukraina Dilaporkan Hancur Diserang Rusia
Parlemen Ukraina menyebut pabrik baja terbesar di Eropa hancur setelah diserang Rusia
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
![Terbesar di Eropa, Pabrik Baja Mariupol Ukraina Dilaporkan Hancur Diserang Rusia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ukraina3322w.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan terjadi di pabrik besi dan baja di Mariupol, Ukraina.
Pabrik yang disebut sebagai satu di antara pabrik besi dan baja terbesar Eropa itu diklaim hancur.
Ledakan disebabkan oleh serangan militer Rusia.
Demikian dikatakan oleh parlemen Ukraina, seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/3/2022).
Direktur Jenderal Azovstol mengatakan di Telegram bahwa pabrik itu terkena gempuran serangan Rusia, tetapi ia tidak merinci tingkat kerusakannya.
Dia mengatakan pekerja pabrik telah mengamankan diri sejak perang dimulai sehingga tidak menimbulkan korban bagi penduduk.
Baca juga: Rudal Rusia Hancurkan Markas Pasukan Operasi Rahasia Ukraina, Lebih dari 100 Tentara Bayaran Tewas
Adapun dituliskan, pabrik baja ini telah menjadi aset utama di Mariupol, di Laut Asov, yang telah diperjuangkan Moskow selama dua pekan.
Ini adalah kota kecil tetapi strategis bagi Rusia sehingga dapat menjadi akses penghubung darat antara wilayah timur Donetsk dan Luhansk, yang dikendalikan oleh separatis didukung Rusia.
Kemudian Krimea, semenanjung Rusia yang diserbu dan dianeksasi pada tahun 2014.
Rudal Rusia Hantam Markas Pasukan Rahasia Ukraina
Rudal Rusia menghantam pusat pelatihan atau markas pasukan operasi rahasia militer Ukraina, Minggu (20/3/2022).
Menurut pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, rudal presisi tinggi digunakan untuk menyerang markas yang berada di Ovruch wilayah Zhitomir, Ukraina utara itu.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menyebut, tempat tersebut merupakan markas bagi para tentara bayaran asing melakukan latihan.
"Rudal yang diluncurkan dari udara berpresisi tinggi menghantam pusat pelatihan untuk pasukan operasi rahasia militer Ukraina."