Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Pesawat China Eastern Belum Ditemukan setelah 20 Jam Pencarian, Ahli Cari Petunjuk Kecelakaan

Korban dari jatuhnya pesawat China Eastern Airlines penerbangan MU5735 yang jatuh pada Senin (21/3/2022) masih belum ditemukan,

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Korban Pesawat China Eastern Belum Ditemukan setelah 20 Jam Pencarian, Ahli Cari Petunjuk Kecelakaan
STR / AFPTV / CCTV / AFP
Tangkapan layar ini diambil pada 21 Maret 2022 dari video oleh penyiar negara China Central Television (CCTV) melalui AFPTV menunjukkan tim penyelamat mencari lokasi di mana pesawat China Eastern jatuh ke lereng gunung di daerah Tengxian di Kota Wuzhou di wilayah Guangxi selatan China. China Eastern yang membawa 132 orang jatuh ke lereng gunung di China selatan pada 21 Maret menyebabkan kebakaran besar, tak lama setelah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara dan jatuh ribuan meter hanya dalam tiga menit. 

TRIBUNNEWS.COM - Korban kecelakaan pesawat China Eastern Airlines penerbangan MU5735 yang jatuh pada Senin (21/3/2022) masih belum ditemukan setelah hampir 20 jam pencarian.

Hingga Selasa siang, ribuan petugas pemadam kebakaran dan polisi masih terus melakukan pencarian.

Adapun, proses pencarian dilakukan di lokasi dengan medan yang cukup berat dan berhutan lebat di daerah Teng, dekat Kota Wuzhou, Guangxi Zhuang.

Dikutip dari SCMP, Wakil Perdana Menteri Liu He dan Anggota Dewan Negara Wang Yong ditugaskan untuk mengawasi upaya penyelamatan dan investigasi penyebab kecelakaan.

Sementara, Presiden Xi Jinping mengaku terkejut setelah mengetahui insiden kecelakaan pesawat Boeing 737-800 yang membawa 132 penumpang dan awak itu.

Kobaran api yang menghambat upaya penyelamatan berhasil dipadamkan pada Senin malam.

Namun, tidak adanya listrik di daerah pegunungan tersebut turut menghambat proses penyelamatan.

Rekaman video detik-detik jatuhnya pesawat di China
Rekaman video detik-detik jatuhnya pesawat di China (Tangkap layar YouTube The Sun)

Baca juga: Pesawat China yang Jatuh di Guangxi Merupakan Penerbangan Domestik, Kemenlu Berharap tidak Ada WNI

Baca juga: Pesawat China Eastern Jatuh, Penduduk Setempat Tak Lihat Ada Jasad Korban, Pencarian Terus Dilakukan

Berita Rekomendasi

Kotak hitam atau black box juga belum ditemukan di antara puing-puing pesawat.

Seperti diketahui, pesawat yang membawa 123 penumpang dan sembilan awak itu menghilang dalam perjalanan ke Guangzhou setelah lepas landas dari Kunming, di barat daya pada 13:10 waktu setempat.

Pesawat itu telah terbang di hampir 8.900 meter (29.200 kaki) sebelum melambat dan kehilangan ketinggian pada pukul 14.19.

Tiga menit kemudian, ketika ketinggiannya tercatat sekitar 1.300 meter, ia menghilang dari radar, menurut penyedia data penerbangan sipil China VariFlight.

Sementara, para kerabat korban dari pesawat ini terus berkumpul di Wuzhou.

Di antara penumpang, ada seorang pria berusia 28 tahun yang bepergian untuk berkumpul kembali dengan keluarganya.

Ada juga seorang wanita berusia 36 tahun yang akan bertemu tunangannya dan seorang bocah lelaki berusia 10 tahun dalam perjalanan ke pemakaman, menurut laporan media lokal.

Ahli Cari Petunjuk Kecelakaan

Sementara itu, para ahli keselamatan udara tengah mempelajari rekaman video detik-detik jatuhnya pesawat Boeing 737-800 yang dioperasionalkan China Eastern Airlines, Senin (21/3/2022).

Dikutip dari SCMP, pesawat tersebut mengangkut 132 orang, terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak.

Pesawat dengan kode penerbangan MU5735 itu dilaporkan jatuh di lereng bukit berhutan di Provinsi Guangxi selatan, sekitar satu jam setelah lepas landas.

Video mengerikan yang menunjukkan jatuhnya pesawat menukik hampir vertikal itu pun beredar di media sosial.

Baca juga: Cara Membedakan Pesawat Boeing 737-800 yang Jatuh di China dengan Boeing 737 Max

Rekaman video dan data penerbangan tengah dipelajari pihak terkait untuk mencari petunjuk penyebab kecelakaan dan apa yang akan menjadi fokus penyelidikan. 

"Hal pertama yang harus ditentukan oleh penyelidik kecelakaan adalah apakah pesawat itu utuh ketika menyentuh tanah, atau apakah ada sesuatu yang jatuh dari pesawat sebelum menyentuh tanah," kata Juan Browne, pilot Boeing 777 dan vlogger penerbangan populer yang menganalisis insiden udara.

"Data video kepada saya menunjukkan bahwa pesawat itu utuh," imbuhnya.

Sementara itu data yang diambil oleh Flightradar24 menunjukkan pesawat terbang pada ketinggian 29.100 kaki sekitar pukul 14.20 waktu setempat ketika tiba-tiba mulai turun.

Setelah mendapatkan kembali ketinggian sebentar di sekitar 7.000 kaki, pesawat kemudian terus turun hampir 31.000 kaki per menit dalam beberapa detik terakhir sebelum jatuh.

Baca juga: Selain China Eastern Airlines, Berikut Daftar Kecelakaan Terburuk Boeing dalam Satu Dekade Terakhir

"Sangat jarang" bagi sebuah pesawat untuk berakhir dalam posisi hampir vertikal, kata Browne.

Sementara Jean-Paul Troadec, mantan direktur Biro Penyelidikan dan Analisis Prancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil, mengatakan kepada Agence France-Presse bahwa data itu "sangat tidak biasa."

Namun, ia menekankan bahwa "terlalu dini" untuk menarik kesimpulan.

Penyelidik sampai saat ini belum mengumumkan pengambilan kotak hitam pesawat, yang bisa merekam informasi seperti kinerja pesawat, input pilot dan audio kokpit.

Mereka juga kemungkinan akan menganalisis rekaman video yang ditangkap oleh kamera keamanan yang dioperasikan oleh perusahaan pertambangan lokal, menurut The Paper, outlet berita online China.

Video dashcam dari sebuah mobil yang melaju juga dikabarkan berhasil merekam kecelakaan dari sudut lain.

Baca juga: Video Detik-detik Jatuhnya Pesawat Boeing 737 China Eastern, Menukik Tajam dengan Kecepatan Tinggi

Pesawat Boeing 737-800 yang jatuh pada Senin ini memiliki catatan keselamatan yang baik dan merupakan pendahulu dari model 737 MAX yang telah di-grounded di China.

Diketahui 737 MAX dihentikan terbang selama lebih dari tiga tahun setelah kecelakaan fatal di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019.

Sementara itu, kecelakaan pesawat domestik terburuk di China terjadi pada 1994, menurut Aviation Safety Network.

Saat itu, China Northwest Airlines Tupolev Tu-154 yang terbang dari Xian ke Guangzhou jatuh setelah lepas landas, menewaskan semua 160 orang di dalamnya.

Kecelakaan domestik terakhir terjadi pada 2010, ketika sebuah pesawat jatuh di Yichun di Provinsi Heilongjiang, menewaskan 42 orang.

Maskapai penerbangan China mencatat lebih dari 100 juta jam penerbangan yang aman terus menerus pada 19 Februari, menurut Zhu Tao, seorang pejabat di Administrasi Penerbangan Sipil.

(Tribunnews.com/Maliana/Gilang Putranto/Ika Nur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas