Rusia Hancurkan Penyimpanan Bahan Bakar Militer Terbesar di Ukraina, Gunakan Rudal Jelajah Kalibr
Rusia mengatakan mereka telah menghancurkan situs penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengatakan mereka telah menghancurkan situs penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina, menyerangnya dengan rudal jelajah Kalibr.
“Pada malam 24 Maret, rudal jelajah berbasis laut presisi tinggi Kalibr menyerang pangkalan bahan bakar di desa Kalynivka dekat Kyiv,” ujar kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Jumat (25/3/2022), dilansir NDTV.
Juru bicara kementerian Igor Konashenkov mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa serangan itu menggunakan rudal jelajah Kalibr yang ditembakkan dari laut.
Dikutip dari Al Jazeera, depot itu adalah fasilitas penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina.
Fasilitas tersebut telah digunakan untuk memasok pasukan Ukraina yang ditempatkan di pusat negara itu.
Baca juga: Vladimir Putin Perintahkan Tentara Rusia Harus Menang Perang Lawan Ukraina pada 9 Mei, Ini Alasannya
Baca juga: Serangan Siber Rusia Bisa Bikin AS dan Sekutunya Ketar-ketir, Berikut Jejak Aksinya
Diberitakan Hindustan Times, gumpalan besar asap hitam membubung dari fasilitas penyimpanan bahan bakar di desa Kalynivka di luar Kyiv pada Jumat.
Dilaporkan AFP, Rusia mengatakan telah menghancurkan situs militer dengan rudal jelajah Kalibr.
Diketahui, pengumuman itu datang pada hari ke-29 dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, dengan ribuan orang tewas dan lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Baca juga: Ukraina Tuduh Moskow Pindahkan Paksa 400.000 Warga Sipil ke Rusia untuk Menekan Kyiv agar Menyerah
Baca juga: Pasukan Pembela Ukraina Hancurkan Benteng Rusia di Dekat Kiev, Tewaskan 40 Tentara Rusia
Sejak dimulainya aksi militer Moskow di Ukraina, pasukan Rusia telah menghancurkan lebih dari 260 pesawat tak berawak, lebih dari 1.580 tank, dan kendaraan lapis baja lainnya, serta 204 sistem senjata antipesawat.
Sementara itu, pasukan Ukraina telah menghentikan invasi awal Rusia dan bahkan meluncurkan beberapa serangan balik yang berhasil.
59 Persen Rudal Rusia Tidak Berfungsi, Jatuh, atau Meleset
Rusia telah meluncurkan sekitar 1.200 rudal jelajah sejak invasi dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.
Namun, 59 persen di antaranya tidak meledak, ditembak jatuh atau meleset, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Baca juga: Pasukan Pembela Ukraina Hancurkan Benteng Rusia di Dekat Kiev, Tewaskan 40 Tentara Rusia
Baca juga: Rusia Singgung Navy Medical Center Milik Amerika yang Berhenti Beroperasi di Indonesia dan Ukraina
“Rusia menembakkan sekitar 1.200 rudal, kurang dari setengahnya mengenai target,” katanya di Telegram, seperti diberitakan Al Jazeera.
“Yang lain ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan udara, atau mengenai target yang salah, gunung, hutan, sungai,” jelasnya.
“Mereka memiliki rudal yang tidak tepat dan tangan yang bengkok,” lanjut dia.
Sebelumnya, pejabat senior Pentagon mengatakan, Moskow kehabisan amunisi berpemandu presisi dan lebih mungkin mengandalkan apa yang disebut bom bodoh dan artileri.
(Tribunnews.com/Nuryanti)