Rangkuman Invasi Hari ke-33: Tentara Ukraina Tembak Tahanan Rusia, Putin Rencanakan 'Skenario Korea'
Berikut rangkuman invasi Rusia terhadap Ukraina yang telah memasuki hari ke-33. Di antaranya Ukraina mengatakan Putin merencanakan 'skenario Korea'.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Rangkuman Invasi Hari ke-33: Tentara Ukraina Tembak Tahanan Rusia, Putin Rencanakan 'Skenario Korea'](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/potret-hancurnya-mal-di-kyiv-terkena-serangan-rudal-rusia_20220322_203502.jpg)
Sebuah video berdurasi hampir enam menit menunjukkan apa yang tampak seperti tentara Ukraina yang menembak orang-orang yang diduga adalah tahanan Rusia selama operasi di wilayah Kharkiv.
Ditanya tentang video itu, penasihat senior presiden, Oleksiy Arestovych, mengatakan pemerintah akan menindaklanjutinya dengan sangat serius.
"Pemerintah menanggapi ini dengan sangat serius, dan akan ada penyelidikan segera. Kami adalah tentara Eropa, dan kami tidak mengejek tahanan kami," kata Arestovych.
"Jika ini ternyata menjadi nyata, ini benar-benar perilaku yang tidak dapat diterima."
Putin Rencanakan Skenario Korea
Kepala intelijen militer Ukraina mengatakan Putin mungkin ingin membagi Ukraina menjadi dua, seperti Korea Utara dan Korea Selatan.
Jenderal Kyrylo Budanov mengatakan operasi Rusia di sekitar Kyiv telah gagal dan sekarang tidak mungkin bagi tentara Rusia untuk menggulingkan pemerintah Ukraina.
![Polisi Ukraina membawa mayat dari sebuah bangunan perumahan lima lantai yang sebagian runtuh setelah penembakan di Kyiv pada 18 Maret 2022, ketika tentara Rusia mencoba mengepung ibukota Ukraina.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/enembakan-di-kyiv-tentara-rusia-mencoba-mengepung.jpg)
Perang Putin sekarang difokuskan di selatan dan timur negara itu, kata Budanov.
"Pasukan Rusia]akan mencoba untuk memaksakan garis pemisah antara wilayah yang tidak diduduki dan yang diduduki di negara kita," katanya.
"Faktanya, ini adalah upaya untuk menciptakan Korea Utara dan Selatan di Ukraina."
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Ca)