Menhan Rusia Sergei Shoigu Muncul, Tujuan Operasi Militer Rusia ke Ukraina Tercapai
Tujuan utama Rusia mendemiliterisasi dan mendenazify Ukraina. Tujuan berikutnya membebaskan wilayah Donbass dari serangan militer Kiev.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyatakan Rusia telah menyelesaikan tujuan utama operasi militer khusus tahap pertama di Ukraina.
Potensi tempur militer Ukraina telah berkurang secara signifikan dan sekarang pasukan Rusia dapat fokus untuk mencapai tujuan utama, membebaskan Donbass.
Shoigu yang smepat dikabarkan menghilang dari publik, menegaskan, Angkatan Udara Ukraina dan pertahanan udara negara itu praktis telah dilumpuhkan.
Angkatan Laut Ukraina bahkan telah dikalahkan pada hari-hari awal dimulainya operasi khusus pada 24 Februari 2022 itu.
"Angkatan bersenjata Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus sampai tujuan yang ditetapkan tercapai," kata Shoigu dikutip lewat Breaking News Sputniknews, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Rusia Temukan Jejak Kekejaman Batalyon Neo-Nazi Azov di Bandara Mariupol
Baca juga: Menlu Sergei Lavrov : Negara Barat Selama Ini Bungkam Atas Nasib Rakyat Donbass
Baca juga: Seperti Apa Kehidupan di Donbass? Inilah Realitanya di Tengah Konflik Rusia-Ukraina
Shoigu juga melaporkan keberhasilan Rusia memerangi tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina selama sebulan terakhir.
Sekitar 600 tentara bayaran asing tewas, 500 lainnya memutuskan untuk meninggalkan Ukraina secara sukarela.
Presiden Vladimir Putin memerintahkan operasi militer khusus pada 24 Februari yang dia sebut tujuannya demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.
Operasi tersebut didorong permintaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) untuk mempertahankan mereka dari serangan pasukan Kiev.
Langkah besar Rusia pada pekan terakhir ditandai penguasaan kota strategis Mariupol di tepi Laut Hitam.
Mariupol jadi basis kelompok ultra nasionalis dan neo Nazi Batalyon Azov. Kelompok radikal rasis itu terintegrasi ke Garda Nasional Ukraina.
Kabar Buruk Versi Rusia dari Mariupol
Paramiliter Republik Rakyat Donetsk (DPR), didukung pasukan Rusia dan Chechnya menemukan penjara hitam milik kaum nasionalis Ukraina di bandara Mariopol yang telah dikuasai.
Mayat warga sipil korban kekejaman kaum nasionalis Ukraina ditemukan di ruang bawah tanah gedung-gedung di Mariupol. Beberapa di antaranya dilaporkan dimutilasi.