Menhan Rusia Sergei Shoigu Muncul, Tujuan Operasi Militer Rusia ke Ukraina Tercapai
Tujuan utama Rusia mendemiliterisasi dan mendenazify Ukraina. Tujuan berikutnya membebaskan wilayah Donbass dari serangan militer Kiev.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Kementerian Pertahanan Rusia mengklarifikasi ruang bawah tanah sebelumnya ditempati pasukan nasionalis Ukraina.
"Mayat warga sipil ditemukan dengan tanda-tanda penyiksaan yang tidak manusiawi. Simbol Neo-Nazi dan swastika diukir di tubuh mereka," kata Kemenhan Rusia dalam sebuah pernyataan dikutip Russia Today Selasa (29/3/2022).
Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, lebih lanjut mengatakan beberapa warga sipil yang diselamatkan dari Mariupol berbagi cerita tentang kekejaman pejuang neo-Nazi .
Mereka melemparkan granat ke ruang bawah tanah yang dipenuhi wanita dan anak-anak. Mizintsev juga melaporkan anggota Batalyon Azov telah menembaki warga sipil yang mencoba menarik uang tunai dari ATM.
Atau mereka yang mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan. Kelompok radikal itu menggunakan mortir untuk membunuhi warga sipil.
Laporan Kementerian Pertahanan Rusia muncul ketika pasukan Republik Rakyat Donetsk (DPR), bersama pasukan Rusia, membersihkan Mariupol sisa pasukan Azov mulai Selasa 29 Maret 2022.
Heli Ukraina Ditembak di Pesisir Laut Azov
Pada hari yang sama laporan dirilis, pasukan Pertahanan Udara Rusia mengklaim menembak jatuh helikopter Mi-8 Ukraina saat terbang menjemput para pemimpin Batalion Azov dari Kota Mariupol.
Batalyon Azov telah terjejak menciptakan gelombang kekerasan rasial dan terlibat usaha mempersekusi penduduk Donbass yang berbahasa Rusia.
Mereka membangun basis kekuatan di kota pelabuhan Mariopol di tepi Laut Hitam. Batalyon ultra kanan Ukraina dan mengadopsi sistem neo Nazi itu telah diintegrasikan ke Garda Nasional Ukraina.
Mereka terlibat peperangan dan serangan selama 7 tahun terakhir ke wilayah Lugansk dan Donetz di Ukraina timur.
Kementerian Pertahanan Rusia lewat siaran pers menyatakan helikopter itu tertembak saat terbang di atas Laut Azov, lima kilometer dari pantai.
"(Mi-8 yang jatuh) sedang menuju Mariupol untuk evakuasi darurat para pemimpin Batalion Azov, yang telah meninggalkan pasukan mereka," kata juru bicara Kementerian Pertahanan, Mayjen Igor Konashenkov dikutip Sputniknews, Selasa (29/3/2022).
Konashenko juga mengatakan pada 28 Maret, Angkatan Udara Rusia dan pasukan pertahanan udara mereka menembak jatuh dua pesawat tempur Su-24 Ukraina (nama NATO: Fencer), dan satu jet Su-25 (nama NATO: Frogfoot).