Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Gedung Pemerintah di Mykolaiv Ukraina, 12 Tewas dan 33 Terluka
Sedikitnya 12 orang tewas dan 33 terluka akibat serangan udara yang dilakukan pasukan Rusia di gedung Administrasi Militer Daerah Mykolaiv, Ukraina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MYKOLAIV - Sedikitnya 12 orang tewas dan 33 terluka akibat serangan udara yang dilakukan pasukan Rusia di gedung Administrasi Militer Daerah Mykolaiv, Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan layanan pers Kementerian Dalam Negeri Ukraina dalam laman Facebook-nya.
"Pada 29 Maret (2022), sekitar pukul 08.45 waktu setempat, serangan menghantam gedung Pemerintah Daerah (Pemda) berlantai 9. Akibatnya, bagian tengah gedung dari lantai 9 hingga lantai 1 hancur tanpa serangan lebih lanjut. Mayat 12 orang pun ditemukan di lokasi, 33 orang terluka," kata layanan pers kementerian tersebut.
Dikutip dari laman Ukrinform, Rabu (30/3/2022), Unit Layanan Darurat Negara Ukraina pun menyelamatkan 18 orang dari reruntuhan.
Mereka kemudian diserahkan kepada kru ambulans, sementara itu operasi pencarian dan penyelamatan saat ini terus berlanjut.
Sementara itu, perundingan yang dilakukan Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki menunjukkan hal positif.
Moskow berjanji akan menghentikan aktivitas militer ke Kiev dan Chernihiv.
Baca juga: Pasukan Rusia Lancarkan Serangan di Wilayah Lugansk, 20 Blok Apartemen Hancur
Dalam pertemuan lanjutan yang digelar, Selasa (29/3/2022), kedua pihak sepakat mulai menyusun perjanjian menuju perdamaian.
Kedua pihak pun menjadwalkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menandatangani ketetapan damai.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Formin mengaku akan menghentikan operasi militer ke arah ibu kota Kiev dan Chernihiv di Utara Ukraina secara fundamental.
Formin mengatakan kepercayaan itu diperlukan untuk membangun rasa saling percaya dan membuat prakondisi bagi negosiasi yang akan datang.
Baca juga: Negosiator Ukraina Diminta untuk Tidak Makan Minum Apapun Buntut Laporan Roman Abramovich Diracun
Komentar Formin menandakan Rusia mau membatasi invasi besar-besaran ke Ukraina yang diluncurkan sejak 24 Februari lalu.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, pejabat militer Rusia telah megumumkan tahap kedua invasi yang berfokus pada pembebasan kawasan Donbass di timur, dengan kata lain mengurangi atau justru meniadakan operasi militer ke jantung Ukraina.