Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nilai Kampanye Perang yang Dilakukan Pimpinan Kacau, Tentara Rusia Pilih Serahkan Tank

Tak hanya uang, prajurit itu mendapat tempat tinggal yang nyaman dan kesempatan untuk mengajukan kewarganegaraan, kata seorang pejabat Ukraina

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Nilai Kampanye Perang yang Dilakukan Pimpinan Kacau, Tentara Rusia Pilih Serahkan Tank
AFP/ARIS MESSINIS
Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat. menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) 

Laporan Wartawan Tribun Jogja  Bunga Kartikasari 

 
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Seorang tentara Rusia pilih membelot dan menyerahkan tank kepada tentara Ukraina karena dijanjikan diberi uang 10 ribu dollar AS.

Prajurit itu menyatakan, kampanye perang yang dilakukan bos militernya terlalu kacau sehingga lebih suka menerima tawaran Ukraina untuk kembali ke rumah daripada terus berjuang.

Tak hanya uang, prajurit itu mendapat tempat tinggal yang nyaman dan kesempatan untuk mengajukan kewarganegaraan, kata seorang pejabat Ukraina.

"Rusia menyerah!" Victor Andrusiv, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, baru-baru ini menulis di Facebook dalam sebuah posting yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Andrusiv mengatakan Ukraina telah mengirim pesan SMS kepada tentara Rusia yang memberitahu mereka cara menyerah dan ke mana harus menyerahkan perlengkapan militer mereka.

"Beberapa hari yang lalu, 'Misha' menelepon kami," tulisnya.

Baca juga: Zelensky Tak Percaya Janji Rusia Tarik Pasukan dari Ibu Kota Ukraina: Kami Tak akan Serahkan Apapun

Berita Rekomendasi

Tampak menggunakan nama samaran untuk tentara Rusia itu.

Misha berhenti di sebuah tank dan merupakan satu-satunya yang tersisa di unitnya, kata Andrusiv.

“Sisanya melarikan diri ke rumah,” katanya.

“Dia tidak melihat apa tujuan dari perang.

Misha mengatakan bahwa hampir tidak ada makanan yang tersisa, manajemen militer kacau dan praktis tidak ada. Demoralisasi adalah kolosal,” paparnya.

Andrusiv mengatakan tentara menahan Misha dalam pengaturan yang sangat nyaman dan bahwa dia sekarang akan mendapatkan USD 10.000 ketika perang berakhir dan kesempatan untuk melamar menjadi warga negara Ukraina.

Kisah ini belum diverifikasi secara independen, dan Andrusiv tidak memberikan hari yang tepat atau lokasi di mana pertukaran itu diduga terjadi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas