PM Kanada Justin Trudeau Kutuk Pembunuhan Warga Sipil di Kota Bucha, Rusia Harus Bertanggung Jawab
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk pembunuhan warga sipil yang dilakukan Rusia terhadap ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk pembunuhan warga sipil yang dilakukan Rusia terhadap ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.
Bahkan Trudeau menyebut pembunuhan tersebut sebagai sesuatu yang "mengerikan".
Dikutip dari laman Aljazeera, Trudeau mengatakan Rusia harus dimintai pertanggungjawaban atas peristiwa tersebut.
"Kami sangat mengutuk pembunuhan warga sipil di Ukraina, tetap berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban rezim Rusia," tulis Trudeau di akun Twitter miliknya.
"Mereka yang bertanggung jawab atas serangan mengerikan dan mengerikan ini akan dibawa ke pengadilan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Jaksa Agung Ukraina mengatakan 410 mayat warga sipil telah ditemukan di daerah-daerah dimana Rusia menarik diri dari wilayah Kyiv.
Dikutip dari laman Aljazeera, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia melakukan genosida di negaranya.
Sementara itu wali kota sebuah kota di Ukraina yang baru saja dibebaskan menuduh pasukan Rusia sengaja membunuh warga sipil selama sebulan pendudukan di kotanya.
Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk, menunjukkan dua mayat kepada koresponden Reuters.
Kain putih diikatkan di lengan mayat tersebut yang katanya adalah pakaian yang dipaksakan oleh penduduk oleh pejuang dari Chechnya, sebuah wilayah di Rusia selatan yang telah mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk mendukung pasukan Rusia.
Satu mayat tangannya diikat oleh kain putih, dan tampaknya telah ditembak di mulut, kata badan tersebut.
Baca juga: Warga Sipil Ukraina Beri Kue yang Dilumuri Racun untuk Tentara Rusia, Akibatnya Mengerikan
Sebelumnya Ukraina mengatakan telah mendapatkan kembali kendali atas "seluruh wilayah Kyiv" setelah pasukan Rusia mundur dari kota-kota penting di dekat ibu kota Ukraina.
Zelenskyy mengatakan pasukan Rusia yang mundur meninggalkan ranjau darat, menciptakan situasi "bencana".
Terkait pembunuhan warga sipil di Bucha, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan dia "sangat terkejut" dengan gambar warga sipil yang tewas di Kota Bucha, dekat ibu kota Ukraina, Kyiv.
Guterres menyerukan penyelidikan independen terkait peristiwa ini.
Sementara itu menanggapi hal ini, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa pasukan Rusia membunuh warga sipil di Bucha.
Moskow meminta Dewan Keamanan PBB untuk bersidang guna membahas apa yang disebutnya sebagai "provokasi oleh kaum radikal Ukraina" di Bucha.