Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Rebut dan Kuasai Rumah Sakit di Polohy, Wilayah Zaporizhzhia Ukraina

Pasukan Rusia menyita dan 'menambang' sebuah rumah sakit distrik di kota Polohy yang diduduki sementara, kota ini berada di wilayah Zaporizhzhia, Ukra

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rusia Rebut dan Kuasai Rumah Sakit di Polohy, Wilayah Zaporizhzhia Ukraina
AFP/EMRE CAYLAK
Perawat Vladislava Filonenko merawat Belegay, bocah 5 tahun dari Polohy, di sebuah ruangan yang dilindungi karung pasir di Rumah Sakit Anak Klinis Regional Zaporizhzhia pada 22 Maret 2022. - Ribuan pengungsi dari Mariupol telah melarikan diri ke kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa menggambarkan pengepungan Mariupol sebagai "kejahatan perang besar-besaran", yang telah menewaskan lebih dari 2.000 orang. (Photo by emre caylak / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, POLOHY - Pasukan Rusia menyita dan 'menambang' sebuah rumah sakit distrik di kota Polohy yang diduduki sementara, kota ini berada di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina.

"Di kota Polohy yang diduduki sementara, pasukan Rusia menyita dan menambang area dalam sebuah rumah sakit distrik pusat. Staf medis dan pasien dilarang kembali ke fasilitas itu," kata Administrasi Militer Distrik Zaporizhzhia melalui pesan Telegram.

Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (5/4/2022), tercatat bahwa prajurit Rusia yang terluka saat ini tinggal di rumah sakit.

Perlu diketahui, federasi Rusia terus menembaki desa-desa dan kota-kota di distrik Polohy.

Mereka menembaki infrastruktur sipil di daerah Mala Tokmachka dan Orikhiv hampir setiap hari, banyak rumah dan toko yang dihancurkan.

Pada Senin malam waktu setempat, tim penyelamat dari Layanan Darurat Negara Ukraina pun memadamkan api di sekolah seni di desa Inzhenerne, distrik Polohy.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional negara itu pada 24 Februari lalu bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para Kepala Republik Donbass, ia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

Baca juga: Dikelilingi Ranjau, Relawan Ukraina Temukan Mayat di Ruang Bawah Tanah: Kami Beruntung Masih Hidup

Berita Rekomendasi

Operasi ini dilakukan untuk melindungi orang-orang 'yang telah mengalami pelecehan dan genosida oleh rezim Ukraina selama 8 tahun'.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Ia juga menekankan operasi tersebut ditujukan untuk 'denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina'.

Sementara itu, negara Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.

Penerapan sanksi ditujukan terhadap badan hukum maupun individu swasta Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas