Jenderal AS Soroti Konflik Dunia, Sebut Invasi Rusia Ancam Perdamaian Global
Perwira tinggi militer AS memperingatkan bahwa dunia kian tidak stabil dan potensi konflik internasional meningkat.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-42 pada Rabu (6/4/2022) hari ini.
Berikut sejumlah peristiwa penting yang terjadi, dilaporkan Guardian:
- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memberikan laporan kepada Dewan Keamanan PBB tentang kekejaman pasukan Rusia dan menuntut para pemimpin Moskow diadili atas kejahatan perang.
- Presiden Ukraina juga mempertanyakan kemampuan dewan keamanan PBB untuk memberikan keamanan.
- Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengaku "tidak akan pernah melupakan gambaran mengerikan dari warga sipil yang terbunuh di Bucha".
- Organisasi HAM Ukraina mengatakan, 150 dan 300 mayat mungkin berada di kuburan massal di sebuah gereja di Bucha.
- Wali kota Bucha melarang pengungsi kembali ke rumah, karena masih ada ranjau di daerah itu setelah pasukan Rusia mundur.
- Di forum Dewan Keamanan PBB, India mengutuk pembunuhan warga sipil di Bucha dan menyerukan penyelidikan independen.
- Kremlin mengatakan tuduhan bahwa pasukan Rusia melakukan kejahatan perang dengan mengeksekusi warga sipil di Bucha adalah "pemalsuan" yang bertujuan untuk "merendahkan" tentara Rusia.
Baca juga: Tentara Wanita Ukraina yang Jadi Tawanan di Rusia Disiksa dan Dipaksa Ikut Buat Video Propaganda
Baca juga: Warga Bucha Ungkap Kronologi Pasukan Rusia Membunuh Keluarganya, Dobrak Rumah Lalu Seret ke Trotoar
- Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pertemuan menteri luar negeri NATO dan G7 pada Rabu dan Kamis akan membahas pengiriman senjata canggih ke Ukraina.
- AS dan sekutunya merencanakan lebih banyak sanksi terhadap Rusia.
- Hampir 200 staf diplomatik Rusia diusir dari negara-negara Eropa minggu ini, buntut dugaan pembantaian warga sipil Ukraina.
- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendesak warga Rusia untuk tidak terpengaruh oleh propaganda Putin.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)