Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Rusia Geledah Rumah Warga di Bucha Cari Veteran Perang Donbass, Setelah Itu Dieksekusi

Kateryna Ukraintseva, seorang wakil Dewan Kota Bucha menuturkan kesaksiannya mengenai hari-hari pendudukan pihak Rusia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tentara Rusia Geledah Rumah Warga di Bucha Cari Veteran Perang Donbass, Setelah Itu Dieksekusi
AFP/RONALDO SCHEMIDT
Seorang wanita bekerja di sebelah mayat yang berbaris untuk diidentifikasi oleh personel forensik dan petugas polisi di pemakaman di Bucha, utara Kyiv, pada 6 April 2022, setelah ratusan warga sipil ditemukan tewas di daerah asal Rusia pasukan telah ditarik di sekitar ibukota Ukraina, termasuk kota Bucha. - Terletak 30 kilometer (19 mil) barat laut dari pusat kota Kyiv, kota Bucha diduduki oleh pasukan Rusia pada 27 Februari pada hari-hari awal perang dan tetap di bawah kendali mereka selama sebulan. Setelah pengeboman berhenti, pasukan Ukraina berhasil merebut kembali kota tersebut. Sejumlah besar mayat pria dengan pakaian sipil telah ditemukan di jalan-jalan. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) 

Pasalnya, gedung apartemennya rusak akibat serangan Rusia.

“Kami membawa semua lansia dan anak-anak ke bawah tanah. Tinggal di rubanah dimulai sejak hari pertama perang. Kami membawa semua yang dibutuhkan, mengumpulkan air, dan membuat ruangan senyaman mungkin bagi kehidupan manusia,” lanjut Kateryna.

Kateryna menyebut pasukan Rusia menggelar operasi “pembersihan” di Bucha.

Mereka mengincar veteran perang Donbass, pertempuran melawan kelompok separatis di timur Ukraina yang meletus sejak 2014.

Meskipun demikian, ia juga mengaku mendengar adanya penembakan acak.

Ia menyebut pasukan Rusia betindak brutal di Bucha.

“Suatu ketika, tentara Rusia mengirim ransum kering mereka ke orang-orang di sebuah rubanah, lalu mereka melempar granat ke dalamnya. Itu terjadi. Namun saya tidak punya data mengenai korban dari cerita itu,” kata Kateryna.

Berita Rekomendasi

“Dalam salah satu ‘operasi pembersihan’ mereka (Rusia), mereka takut pergi ke kegelapan rubanah di sebuah kompleks apartemen. Jadi mereka melempar granat ke dalam. Secara kebetulan, tidak ada yang tewas,” imbuhnya, mengisahkan insiden terpisah.

Kateryna menyebut pasukan Rusia gencar merazia rumah-rumah warga untuk mencari veteran perang Donbass.

Sebagian warga bahkan rela menyerahkan tetangga sendiri kepada tentara Rusia.

Tetapi ia menegaskan tidak semua tentara Rusia bertindak brutal.

Pasukan Rusia dari unit yang berbeda-beda menunjukkan sikap yang berbeda pula.

Unit yang diterjunkan ke tengah kota bahkan merawat warga setempat dan menyumbangkan bahan bakar ke rumah sakit.

Kateryna mengaku warga kekurangan makanan, obat-obatan, serta tanpa listrik selama diduduki pihak Rusia.

Ia menduga terdapat warga yang mati bukan karena dieksekusi, tetapi karena kekurangan makanan.

“Ketika seseorang mati dalam bombardir musuh, itu bisa dimengerti karena itu perang. Namun, ketika warga sipil mati karena mereka tidak punya makanan, air, atau obat-obatan, itu berbeda. Bahkan perang punya aturan sendiri,” katanya.

Sumber: Kompas TV
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas