Tentara Rusia Geledah Rumah Warga di Bucha Cari Veteran Perang Donbass, Setelah Itu Dieksekusi
Kateryna Ukraintseva, seorang wakil Dewan Kota Bucha menuturkan kesaksiannya mengenai hari-hari pendudukan pihak Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Penemuan bekas pembantaian puluhan orang di Bucha, daerah pinggiran Kiev, Ukraina menjadi sorotan dunia internasional belakangan ini.
Otoritas Ukraina menuduh pasukan Rusia membantai warga sipil di sana.
Namun pihak Moskow membantah tentaranya melakukan pembantaian itu.
Bantahan itu tak terhindar dari bukti-bukti yang bermunculan menunjukkan pembantaian terjadi ketika tentara Rusia menduduki daerah tersebut.
Kesaksian warga Bucha pun memperkuat dugaan bahwa sederet eksekusi dilakukan pasukan Rusia.
Kateryna Ukraintseva, seorang wakil Dewan Kota Bucha menuturkan kesaksiannya mengenai hari-hari pendudukan pihak Rusia.
Baca juga: Ini Alasan Rusia Sebut Mayat-mayat yang Tergeletak di Jalanan Kota Bucha Ukraina adalah Rekayasa
Ia menyebut Rusia menggelar eksekusi dengan menargetkan veteran perang Donbass.
Kateryna menyebut pasukan Rusia mulai menembus jantung Bucha mulai 4 Maret 2022.
Tadinya, tentara sekadar melintas untuk menuju Irpin.
Ketika pasukan Rusia mulai menduduki Bucha, tak ada perlawanan berarti dari pasukan Ukraina.
Pemerintah setempat dan pasukan pertahanan lekas meninggalkan tempat itu.
“Secara teknis, kami tak punya pasukan pertahanan teritorial (di Bucha), yang kami punya adalah orang-orang yang memutuskan bersatu. Orang-orang meminta senjata (ke pusat pendaftaran pasukan) lalu mempertahankan diri sendiri, tetapi mereka tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Kateryna kepada Meduza.
Kateryna mengaku warga mulai bersembunyi ke ruang bawah tanah (rubanah) usai daerah itu dihujani atileri.
Ia mengaku tinggal di sebuah gedung bersama beberapa orang lain selama pendudukan.