Tentara Rusia Serang Donbas, Upaya Ambil Alih Ukraina Timur
Dalam serangan hari ke-42 alias kemarin Rabu, Rusia berusaha mengambil kendali wilayah timur Ukraina
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Paket sanksi baru tidak cukup
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan paket baru sanksi Barat terhadap Rusia “tidak cukup” dan tanpa tindakan yang lebih menyakitkan dan pasokan senjata, Rusia akan melihat tindakan tersebut sebagai izin untuk meluncurkan serangan berdarah baru.
Dalam pidato hariannya pada Kamis (7/4/2022), dia menyerukan untuk menolak minyak Rusia dan sepenuhnya memblokir bank-bank Rusia dari sistem keuangan internasional, setelah AS, Inggris dan Uni Eropa meluncurkan sanksi baru terhadap Moskow.
Baca juga: Facebook dan Instagram Buka Lagi Tagar Invasi Rusia ke Ukraina yang Diblokir
Sanksi AS targetkan bank dan elit Rusia
Sanksi AS menargetkan bank dan elit Rusia, dan termasuk larangan bagi orang Amerika mana pun untuk berinvestasi di Rusia serta sanksi terhadap putri dewasa Putin.
Inggris bekerja sama dengan AS dalam pembekuan aset terhadap bank-bank Rusia dan melarang semua investasi keluar baru ke Rusia.
Uni Eropa mengumumkan paket sanksi yang luas, termasuk larangan impor batu bara dan larangan transaksi pada bank.
Baca juga: Sosok Putri Presiden Rusia Vladimir Putin yang Menghadapi Sanksi AS
Pertemuan Menlu NATO
Para menteri luar negeri NATO akan bertemu di Brussel pada Kamis untuk pembicaraan dua hari guna mengakhiri perang.
Hungaria dan Rusia membicarakan upaya damai
Sayap kanan Hungaria, Perdana Menteri sekutu Putin Viktor Orbán memberikan konferensi pers di mana dia mengatakan dia telah menawarkan untuk menengahi pembicaraan dengan Rusia.
Dia menawarkan untuk bekerja menuju gencatan senjata, sementara berhenti menyetujui untuk memperpanjang sanksi Uni Eropa terhadap pengiriman minyak dan gas Rusia.
Baca juga: Menkeu AS Sebut Biden Ingin Rusia Keluar dari G20: Agresi Rusia Bawa Dampak Ekonomi Sangat Besar
Kremlin berusaha tutupi kekejaman
Zelensky mengatakan pasukan Kremlin berusaha menutupi bukti kekejaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.