Tentara Rusia Serang Donbas, Upaya Ambil Alih Ukraina Timur
Dalam serangan hari ke-42 alias kemarin Rabu, Rusia berusaha mengambil kendali wilayah timur Ukraina
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia di Ukraina masih berlangsung hingga kini Kamis (7/4/2022).
Dalam serangan hari ke-42 atau Rabu kemarin, Rusia berusaha mengambil kendali wilayah timur Ukraina.
Mengutip dari BBC, serangan dilakukan di wilayah Donbas, di antaranya Donetsk dan Luhansk.
"Pasukan Rusia Berkumpul kembali dan melakukan pengintaian untuk serangan di wilayah Donbas di Ukraina timur," klaim Angkatan Bersenjata Ukraina.
Upaya utama pasukan Rusia adalah "menerobos pertahanan" pasukan Ukraina di wilayah Donetsk.
Baca juga: Setelah Invasi Ukraina, Rusia Ingatkan Finlandia Bisa Jadi Target Berikutnya
Mereka juga berusaha untuk mengambil kendali penuh atas kota Mariupol.
Pasukan Rusia terus menembaki Kharkiv di timur laut Ukraina.
Adapun pasukan Rusia menggunakan jalur kereta api untuk memindahkan kargo militer dengan cepat. Senjata dan peralatan lainnya tiba di stasiun kereta api Kupyansk di timur laut Ukraina dari stasiun Valuyki di Belgorod, Rusia.
Pasukan Ukraina telah merebut kembali Osokorivka dekat Kherson di selatan Ukraina dari pasukan Rusia.
Update Perang Rusia vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-43, Kamis (7/4/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, paket baru sanksi Barat terhadap Rusia “tidak cukup” tanpa tindakan yang lebih menyakitkan, Rusia akan melihat tindakan tersebut sebagai izin untuk meluncurkan serangan berdarah baru.
Sanksi AS menargetkan bank dan elit Rusia, dan termasuk larangan bagi orang Amerika mana pun untuk berinvestasi di Rusia serta sanksi terhadap dua putri Putin.
Berikut ini Tribunnews.com rankum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-43, dikutip The Guardian.
Baca juga: Sri Lanka Dilanda Krisis Ekonomi, tapi Tampung Ribuan Warga Ukraina yang Terdampar
Baca juga: Jerman Tutup Perdagangan Gelap Cryptocurrency Asal Rusia, Sita Bitcoin Senilai 25 Juta Dolar AS
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.