Pemandangan udara yang diambil pada 6 April 2022 ini menunjukkan bangunan tempat tinggal yang hancur di kota Borodianka, barat laut Kyiv, pada 6 April 2022, selama invasi militer Rusia diluncurkan ke Ukraina. - Mundurnya Rusia minggu lalu telah meninggalkan petunjuk tentang pertempuran yang dilancarkan untuk menguasai Borodianka, hanya 50 kilometer (30 mil) barat laut ibukota Ukraina, Kyiv.
(Photo by NICOLAS GARCIA / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Kehancuran terlihat hingga sudut kota Borodianka setelah pasukan Rusia mundur dari kota tersebut yang mereka duduki dan memicu bentrokan hebat selama berminggu-minggu.
Kota yang terletak di sebelah timur Ibu Kota Ukraina, Kyiv, nyaris tidak bisa lagi ditempati oleh penduduk. Bangunan rusak dan fasilitas publik juga hancur serta kendaraan lapis baja yang terbakar dapat dilihat dimana-mana.
Bangunan sekolah, rumah dan apartemen di pusat kota rusak parah akibat serangan udara dan darat.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim korban jiwa dan kehancuran di Borodianka lebih mengerikan dibanding kota Bucha.
Moskow selama ini mengklaim melakukan serangan ke sejumlah wilayah di Ukraina, terutama di timur dan selatan, untuk membebaskan warga Ukraina berbahasa Rusia dari ancaman genosida dari kelompok ultra-nasionalis di sana.
Namun, Zelensky dengan tegas membantah klaim Rusia itu. Ia menilai tuduhan Rusia sama sekali tak berdasar.