Keanggotaan Rusia Ditangguhkan Dari Dewan HAM PBB, AAYG Soroti Pelanggaran HAM AS dan Israel
Rusia telah ditangguhkan dari keanggotaan Dewan HAM PBB atas dugaan berbagai pelanggaran, termasuk dugaan pelanggaran HAM di Bucha, Ukraina.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusia telah ditangguhkan dari keanggotaan Dewan HAM PBB atas dugaan berbagai pelanggaran, termasuk dugaan pelanggaran HAM di Bucha, Ukraina.
Menyikapi hal tersebut, Presiden Asian African Youth Government (AAYG) Respiratori Saddam Al Jihad memandang ada ketidakadilan.
Saddam menyebut justru Amerika Serikat (AS) yang gencar melakukan pelanggaran kemanusiaan di berbagai negara, khususnya di Timur Tengah.
Ia pun menyoroti sekutu Amerika Serikat, Israel atas penjajahan yang dilakukan terhadap Palestina hingga saat ini.
Baca juga: Presiden AAYG: Pemuda Asia Afrika Akan Berperan Aktif Sukseskan G-20 di Bali
"Amerika dan Israel juga harus dihukum total atas apa yang telah mereka lakukan sejauh ini. Berapa banyak orang yang menjadi korban ambisi ekonomi dan kekuasaan Amerika seperti di Irak, Suriah, dan Afghanistan. Berapa banyak orang Palestina yang meninggal dan mengungsi akibat pendudukan Israel," ujar Saddam dalam keterangan yang dilansir, Senin (18/4/2022).
Saddam mengatakan Amerika dan sekutunya cenderung semakin menunjukkan ambisi hegemoni terhadap dunia.
"Ketika negara-negara seperti China dan Rusia bangkit bersaing di berbagai sektor, Amerika tidak terima. Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi instrumen untuk menjatuhkan Rusia berupa sanksi ekonomi dan dikeluarkan dari Dewan HAM PBB," ucapnya.
Lebih lanjut, Saddam mengajak seluruh negara di Asia dan Afrika mengutamakan objektivitas dan keadilan dalam mengambil keputusan dalam rangka memperingati Konferensi Asia Afrika setiap tanggal 18-24 April.
Saddam juga meminta negara lain yang terbukti melakukan kejahatan HAM seperti AS dan Israel diberikan sanksi.
"Pemerintah negara-negara di Asia dan Afrika harus membangun kolektivitas untuk memperjuangkan keadilan di dunia internasional sebagai Prinsip Dasasila Bandung. Bukan karena memenuhi kepentingan Amerika, maka yang salah dikatakan benar," kata Saddam.
"Kami sangat mendukung negara-negara yang menolak dan abstain dari kasus tersebut, termasuk Indonesia dalam penangguhan Rusia. Selamat memperingati hari Konferensi Asia Afrika," lanjut dia.
Baca juga: Presiden AAYG Berharap Rusia dan Ukraina Akhiri Perang untuk Kedamaian Dunia
Sebagai informasi, Rusia ditangguhkan dari keanggotaan Dewan HAM PBB setelah Majelis Umum beranggotakan 193 orang itu pada Kamis (7/4) memilih untuk mengadopsi resolusi yang digerakkan Amerika Serikat (AS).
Resolusi berjudul 'Penangguhan hak keanggotaan Federasi Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia' itu diadopsi dengan 93 suara mendukung, 24 menentang, dan 58 abstain, termasuk Indonesia.