Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Separatis Dukung Zaporizhzhia Pisahkan Diri dari Ukraina dan Bergabung dengan Donetsk

Denis Pushilin mendukung permohonan distrik yang diduduki Rusia di Zaporizhzhia untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Donetsk.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pemimpin Separatis Dukung Zaporizhzhia Pisahkan Diri dari Ukraina dan Bergabung dengan Donetsk
AFP
Seorang pria berjalan melewati tanda jalan di kota Avdiivka, wilayah Donetsk, yang terletak di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia pada 21 Februari 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin separatis pro-Rusia, Denis Pushilin, mengatakan Republik Rakyat Donetsk akan mendukung Zaporizhzhia untuk memisahkan diri dari Ukraina.

Distrik di wilayah Zaporizhzhia saat ini telah diduduki Rusia.

Wilayah itu dikabarkan telah membuat permohonan untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Donetsk.

Pushilin mengungkapkan dukungannya itu kepada media pemerintah Rusia Russia-24 pada Selasa (19/4/2022).

Pushilin menambahkan Donetsk tidak akan segera menerima wilayah itu ke dalam perbatasan administratifnya.

Video yang diterbitkan oleh seorang jurnalis Rusia pada hari Selasa, mengklaim distrik Rozovsky, yang terletak hanya 48 kilometer barat laut Mariupol, mengadakan pemungutan suara yang mendukung pemisahan diri dari Ukraina untuk bergabung dengan Donetsk.

Baca juga: Ultimatum Rusia terhadap Ukraina Gagal, Barat Akan Kirim Lebih Banyak Senjata

Baca juga: DAFTAR 8 Jenderal Rusia yang Tewas dalam Perang Ukraina: Andrey Sukhovetsky hingga Vladimir Frolov

CNN tidak dapat memverifikasi keaslian video, apakah benar video itu diambil di distrik Rozovsky, orang-orang yang terlibat dalam video benar-benar warga Ukraina, atau mereka tidak dipaksa untuk memilih mendukung tindakan tersebut.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, ini adalah pertama kalinya selama perang, wilayah Ukraina yang diduduki Rusia disebut memisahkan diri dari negara itu.

Hal tersebut bisa menjadi upaya pertama Rusia dan separatis untuk mencaplok wilayah Ukraina.

Namun, ini bukan pertama kalinya selama perang di wilayah Ukraina status politiknya berubah secara signifikan saat berada di bawah pendudukan Rusia.

Tak lama setelah Melitopol jatuh ke kendali Rusia pada awal Maret, wali kota kota itu ditahan oleh orang-orang bersenjata dan walikota pro-Rusia baru dilantik.

Pegawai pemerintah dan tentara Rusia juga melakukan aksi propaganda di mana mereka menurunkan bendera Ukraina dan mengklaim mereka mengirimkannya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Video Kerusakan di Luhansk

Dua video baru yang diunggah di media sosial menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan militer Rusia di Rubizhne dan Lysychansk, dua kota di pinggiran Severodonetsk di wilayah Luhansk Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas