Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Ukraina yang Terkepung di Pabrik Baja: Kami Terluka, Tewas, dan Kami Simpan Mayat Pejuang

Salah satu pembela Ukraina, Svyatoslav Palamar, baru-baru ini mengungkapkan kesaksiannya terkait pabrik baja Azovstal yang terkepung oleh Rusia.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nuryanti
zoom-in Pasukan Ukraina yang Terkepung di Pabrik Baja: Kami Terluka, Tewas, dan Kami Simpan Mayat Pejuang
(Tangkap Layar BBC)
Svyatoslav Palamar, dari resimen Azov, mengatakan kondisi di tempat persembunyian di Pabrik Baja, Mariupol. (Tangkap Layar BBC) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pembela Ukraina, Svyatoslav Palamar, baru-baru ini mengungkapkan kesaksiannya terkait pabrik baja Azovstal yang terkepung oleh pasukan Rusia.

Diketahui dalam pabrik tersebut, banyak pasukan Ukraina bersembunyi, pabrik pun sebagian besar hancur dan warga sipil terperangkap di bawah bangunan yang runtuh.

Svyatoslav Palamar dari resimen Azov tersebut juga mengatakan para pembela telah menangkis gelombang serangan Rusia.

"Saya selalu mengatakan bahwa selama kita di sini, Mariupol tetap di bawah kendali Ukraina," katanya.

Seperti diketahui sebagian besar Mariupol telah hancur dalam beberapa minggu, akibat pengeboman berat Rusia dan pertempuran jalanan yang intens.

Baca juga: Kelompok Neo Nazi Ukraina Batalyon Azov di Mariupol Tolak Menyerah ke Rusia

Pengambilalihan pelabuhan Laut Azov adalah tujuan utama perang Rusia dan akan melepaskan lebih banyak pasukan untuk bergabung dalam serangan Rusia di wilayah Donbas timur.

Palamar mengatakan Rusia telah menembaki pabrik baja dari kapal perang dan menjatuhkan bom penghancur bunker di atasnya, dikutip dari BBC.

Svyatoslav Palamar, dari resimen Azov, mengatakan kon
Svyatoslav Palamar, dari resimen Azov, mengatakan kondisi di tempat persembunyian di Pabrik Baja, Mariupol. (Tangkap Layar BBC)
BERITA TERKAIT

"Semua bangunan di wilayah Azovstal praktis hancur. Mereka menjatuhkan bom berat, bom penghancur bunker yang menyebabkan kehancuran besar."

"Kami telah terluka dan ada tewas di dalam bunker. Beberapa warga sipil tetap terperangkap di bawah bangunan yang runtuh," kata Kapten Palamar.

Resimen Azov awalnya adalah kelompok neo-Nazi sayap kanan yang kemudian dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina.

Para pejuangnya bersama dengan brigade Marinir, penjaga perbatasan dan petugas polisi adalah pembela Ukraina terakhir yang tersisa di kota.

Ketika ditanya berapa banyak pasukan Ukraina yang bertahan dan tersisa di Mariupol, Kapten Palamar menjawab 'cukup untuk mengusir serangan'.

Dia mengatakan bahwa warga sipil berada di lokasi terpisah jauh dari pejuang.

Mereka berada di ruang bawah tanah yang masing-masing berisi 80-100 orang, tetapi tidak jelas berapa jumlah total warga sipil karena beberapa bangunan telah dihancurkan dan pejuang tidak dapat menjangkau mereka karena penembakan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas