UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-58, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rankum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-58 dikutip The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Pasukan Rusia rebut lusinan desa di Donetsk
Pasukan Rusia merebut lusinan desa di wilayah Donetsk timur pada Kamis , kata seorang ajudan kepala staf Zelenskiy.
Ribuan mayat warga sipil disimpan di kamar mayat
Mayat 1.020 warga sipil sedang disimpan di kamar mayat di dan sekitar Kyiv setelah pasukan Rusia ditarik, kata wakil perdana menteri Ukraina, Olga Stefanishyna, kepada Agence France-Presse.
Komentarnya muncul setelah polisi mengatakan mereka menemukan sisa-sisa sembilan warga sipil di kota Borodianka, 54 kilometer dari ibu kota, dikubur di kuburan komunal dan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.
Tanggapan Estonia dan Latvia
Parlemen Estonia dan Latvia telah mengakui tindakan Rusia di Ukraina sebagai "genosida".
Dalam sebuah pernyataan, parlemen Estonia mengatakan pasukan Rusia di wilayah yang diduduki sementara telah melakukan "tindakan genosida" terhadap penduduk sipil termasuk "pembunuhan, penghilangan paksa, deportasi, pemenjaraan, penyiksaan, pemerkosaan dan penodaan mayat".
Baca juga: Ultimatum Rusia terhadap Ukraina Gagal, Barat Akan Kirim Lebih Banyak Senjata
Baca juga: Pemimpin Separatis Pro-Rusia: Republik Rakyat Donetsk Dukung Zaporizhzhia Pisahkan Diri dari Ukraina
Biden umumkan paket bantuan untuk Ukraina
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memberikan paket bantuan militer senilai $800 juta (£614 juta) ke Ukraina untuk "lebih meningkatkan kemampuan Ukraina untuk berperang di timur, di wilayah Donbas".
Pengiriman senjata baru AS akan mencakup 72 howitzer dan kendaraan penariknya bersama dengan 144.000 peluru artileri dan lebih dari 120 drone yang disesuaikan untuk kebutuhan Ukraina.
Biden juga mengumumkan bahwa AS akan menerima hingga 100.000 pengungsi Ukraina di bawah program baru.
Pasukan Rusia gunakan senjata yang dilarang
Pasukan Rusia telah menggunakan sejumlah senjata yang dilarang secara luas di seluruh dunia, yang telah menewaskan ratusan warga sipil di wilayah Ukraina, Kyiv, menurut penelitian Guardian.
Bukti yang dikumpulkan selama kunjungan ke Bucha, Hostomel dan Borodianka menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah menggunakan munisi tandan, bom tandan dan bom terarah yang sangat kuat di daerah berpenduduk, yang telah menghancurkan setidaknya delapan bangunan sipil.
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
