Mantan Intel Marinir AS Scott Ritter Ingatkan Bahaya Agresifnya NATO ke Rusia
Scott Ritter pernah jadi pengawas senjata pemusnah massal di Irak, dan ia kini banyak menulis isu-isu keamanan internasional, urusan militer, Rusia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Sikap Berlebihan Intelijen AS
Direktur Central Intelligence Agency (CIA), William Burns, baru-baru ini menjadi berita utama saat menjawab pertanyaan dari wartawan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir Rusia dalam konteks konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden [Vladimir] Putin dan kepemimpinan Rusia, mengingat kemunduran yang mereka hadapi sejauh ini secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau nuklir hasil rendah. senjata,” kata Burns saat itu.
Pernyataan Burns berasal dari fakta yang diumumkan Ukraina, AS dan media arat yang menyatakan Rusia mengalami kemunduran serius di Ukraina dan sangat ingin menyelamatkan situasi militer di lapangan.
Rusia membantah hal ini, menyatakan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina berjalan sesuai rencana, setelah beralih ke fase kedua, yang berfokus pada penghancuran pasukan militer Ukraina di dalam dan sekitar wilayah Donbass.
Burns tidak dapat memberikan bukti nyata untuk mendukung klaimnya tentang kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
“Meskipun kami telah melihat beberapa sikap retoris di pihak Kremlin tentang pindah ke tingkat siaga nuklir yang lebih tinggi, sejauh ini kami belum melihat banyak bukti praktis dari jenis pengerahan atau disposisi militer yang akan memperkuat kekhawatiran itu,” kata Burns.
“Tapi kami sangat memperhatikannya, ini adalah salah satu tanggung jawab terpenting kami di CIA,” katanya.
Menlu Lavrov Anggap Zelensky Terlalu Banyak Bicara
Kekhawatiran Burns yang berlebihan dan tidak berdasar ditempatkan di depan dan di tengah panggung internasional oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh seorang reporter CNN.
“Kita seharusnya tidak menunggu saat ketika Rusia memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir,” jawab Zelensky. “Kita harus bersiap untuk itu,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menolak pernyataan Zelensky yang mengutip Burns. “(Zelensky) mengatakan banyak hal,” kata Lavrov, berbicara ke reporter selama kunjungannya baru-baru ini ke India.
“Saya tidak bisa mengomentari sesuatu, yang diucapkan oleh orang yang tidak terlalu memadai,” imbuhnya.
Lavrov mencatat AS dan Rusia, selama KTT Juni 2021 antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menegaskan kembali pemahaman era Perang Dingin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.