Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Strategi Negara-negara Eropa saat Rusia Hentikan Pasokan Gas

Raksasa energi Rusia Gazprom, mengatakan kepada perusahaan gas Polandia PGNiG, mereka akan menghentikan pasokan gas di sepanjang pipa Yamal

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Strategi Negara-negara Eropa saat Rusia Hentikan Pasokan Gas
The Guardian/AFP
Presiden Tusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Strategi Negara-negara Eropa saat Rusia Hentikan Pasokan Gas 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Raksasa energi Rusia Gazprom, mengatakan kepada perusahaan gas Polandia PGNiG, mereka akan menghentikan pasokan gas di sepanjang pipa Yamal mulai pagi ini (27/4/2022).

Keputusan ini telah memperbarui kekhawatiran mengenai pasokan gas, karena Rusia dan pihak Barat masih berselisih mengenai permintaan Putin untuk melakukan pembayaran gas Rusia dalam Rubel.

Dilansir dari Reuters.com, Polandia yang memiliki kontrak dengan gas Rusia dan akan berakhir pada akhir tahun ini, telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan mematuhi skema Rusia untuk membuka rekening di Gazprombank, yang akan mengkonversikan pembayaran dalam euro atau dolar ke dalam rubel. Polandia juga mengatakan mereka tidak akan memperpanjang kontrak.

Baca juga: Rusia Hentikan Pasokan Gas setelah Polandia dan Bulgaria Menolak Bayar Pakai Rubel




Kantor berita Rusia, TASS mengutip pembicaraan dengan majelis tinggi parlemen Rusia, yang mengatakan negara itu telah siap dengan kemungkinan jika Eropa akan berhenti membeli pasokan energi Rusia.

Eropa bergantung pada Rusia untuk mendapatkan 40 persen kebutuhan gas alamnya.

Total pasokan gas Rusia ke Eropa tahun lalu sekitar 155 miliar meter kubik (bcm) dan sekitar 52 bcm telah diangkut melalui Ukraina sebagai rute terdekat.

Rute alternatif lainnya, termasuk Yamal-Eropa, yang melintasi Belarusia dan Polandia ke Jerman, serta pipa Nord Stream 1 yang mengalir di bawah laut Baltik ke Jerman.

BERITA TERKAIT

Sebagian besar negara di Eropa telah mengurangi ketergantungan mereka pada gas Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, Ukraina dijadikan sebagai transit untuk gas yang akan dibawa ke Slovakia, kemudian ke Austria dan Italia.

Perusahaan energi Rusia, Gazprom Neft.
Perusahaan energi Rusia, Gazprom Neft. (RCI)

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah memberlakukan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya. Inggris juga mengatakan akan menghentikan impor energi Rusia hingga akhir 2022. Uni Eropa (UE) mengatakan tahun ini ingin memotong gas Rusia hingga dua pertiga, dan mengakhiri ketergantungannya pada pasokan Rusia sebelum tahun 2030.

Langkah-langkah negara Eropa

Beberapa negara memiliki opsi pasokan alternatif dan jaringan gas Eropa saling terhubung, sehingga pasokan dapat dibagi, walaupun pasar gas global sudah menunjukan gejolak sebelum meletusnya krisis Ukraina.

Sebagai konsumen gas terbesar Rusia, Jerman yang telah menghentikan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia, karena konflik di Ukraina, dapat mengimpor gas dari Inggris, Denmark, Norwegia dan Belanda.

Asosiasi utilitas Jerman, BDEW telah menyerukan rencana darurat pemerintah untuk mengantisipasi dari gangguan pasokan gas Rusia.

Perusahaan energi Norwegia, Equinor mengatakan sedang mempertimbangkan cara untuk memproduksi lebih banyak gas dari ladang Norwegia selama musim panas mendatang di Eropa.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Gazprom Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas