Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Momen Idul Fitri Membawa Sedikit Kegembiraan bagi Jutaan Warga Afghanistan yang Kelaparan

Perayaan idul fitri 2022 di Afghanistan dilanda kelaparan dan kemiskinan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
zoom-in Momen Idul Fitri Membawa Sedikit Kegembiraan bagi Jutaan Warga Afghanistan yang Kelaparan
AFP
Anak perempuan tiba di sekolah mereka di Panjshir pada 23 Maret 2022. Taliban memerintahkan sekolah menengah perempuan di Afghanistan ditutup pada 23 Maret hanya beberapa jam setelah dibuka kembali, seorang pejabat mengkonfirmasi, memicu kebingungan dan patah hati atas pembalikan kebijakan oleh kelompok Islam garis keras. . 

"Ini adalah Ramadhan terburuk dalam hidup saya; kami tidak hanya kelaparan, tetapi tidak ada persatuan, kami juga tidak dapat beribadah dengan damai," katanya, merujuk pada serangan baru-baru ini terhadap masjid di Afghanistan.

Seorang pejuang Taliban berjaga di dekat lokasi ledakan di Kabul pada 29 April 2022. Sebuah ledakan melanda sebuah masjid Sunni di ibu kota Afghanistan pada 29 April, menewaskan hingga 10 orang, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Seorang pejuang Taliban berjaga di dekat lokasi ledakan di Kabul pada 29 April 2022. Sebuah ledakan melanda sebuah masjid Sunni di ibu kota Afghanistan pada 29 April, menewaskan hingga 10 orang, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri. (AFP)

Baca juga: AS Tinggalkan Persenjataan Militer Senilai Rp101 Triliun di Afghanistan

Baca juga: Pengeboman Masjid dan Sekolah di Afghanistan Tewaskan 33 Orang

Selain Jamal, tokoh masyarakat bernama Dr Bakr Saeed turut mengungkapkan situasi yang menyedihkan di Afghanistan.

Menurutnya, selain kekerasan, ada beberapa hal laun yang menjadi penyebab kekhawatiran.

Sejak pengambilalihan Taliban pada Agustus, ekonomi Afghanistan terjun bebas dengan harga pangan dan inflasi melonjak.

Di pusat distribusi makanan gratis di Kabul pada hari Sabtu, Din Mohammad, ayah dari 10 anak, mengatakan dia memperkirakan Idul Fitri ini akan menjadi yang terburuk.

"Dengan kemiskinan, tidak ada yang bisa merayakan Idul Fitri seperti dulu," katanya.

"Saya berharap kami memiliki pekerjaan dan pekerjaan sehingga kami dapat membeli sesuatu untuk diri kami sendiri, tidak harus menunggu orang memberi kami makanan," tambahnya.

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas