Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Bantah Rumor Bakal Deklarasikan Perang ke Ukraina pada 9 Mei: Itu Omong Kosong

Bantah rumor akan nyatakan perang, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov sebut spekulasi tersebut hanyalah omong kosong belaka.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Rusia Bantah Rumor Bakal Deklarasikan Perang ke Ukraina pada 9 Mei: Itu Omong Kosong
RT.COM
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia membantah spekulasi bahwa mereka akan menyatakan perang di Ukraina dalam beberapa hari mendatang, tepatnya pada 9 Mei 2022.

Menurut Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, spekulasi tersebut hanyalah omong kosong belaka.

Namun para pejabat Barat meyakini Presiden Vladimir Putin dapat memanfaatkan Parade Kemenangan 9 Mei untuk mengumumkan perang.

"Tidak ada kebenaran dari rumor itu, sama sekali."

"Tidak ada kemungkinan untuk itu (Perang, red). Itu omong kosong tidak masuk akal," kata Peskov, dikutip dari BBC.

Masih sama, Peskov juga menyebut invasi Rusia terhadap Ukraina bukanlah perang, tetapi "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" atau "de-Nazify" di Ukraina.

Selain parade tahunan di Moskow, ada juga rumor lama yang menyebut Kremlin merencanakan semacam parade tambahan di kota Mariupol di Ukraina selatan, yang hampir semuanya berada di bawah kendali Rusia.

Berita Rekomendasi

Sementara, pasukan Ukraina tetap berada di satu area kota saja, yakni di pabrik baja industri besar yang disebut Azovstal.

Laporan terbaru menunjukkan setelah evakuasi beberapa warga sipil yang berhasil baru-baru ini, serangan terhadap pabrik baja dilanjutkan dan pasukan Ukraina kehilangan kontak dengan tentara terakhir yang tersisa di dalam.

Di Mariupol, para pejabat Ukraina mengatakan jalan-jalan di pusat kota sedang dibersihkan dari puing-puing, mayat, dan bom yang tidak meledak.

Sebagian besar kota itu berada dalam reruntuhan, setelah pasukan Rusia membombardirnya tanpa henti selama berminggu-minggu di bawah pengepungan.

Baca juga: Intelijen AS Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia dan Antisipasi Rencana Pertempuran Rahasia di Donbas

Politisi Ukraina Alyona Shkrum mengatakan kepada BBC bahwa dia memperkirakan keadaan akan menjadi lebih sulit seiring dengan perayaan hari kemenangan Rusia.

"Untuk Putin dan untuk kekaisaran yang dia coba bangun, pada dasarnya ini adalah hari simbolis, kan?" katanya.

"Jadi dia mengambil semacam hari kemenangan dan dia mengubahnya menjadi pertarungan besar saat ini melawan Nazi, yang jelas merupakan propaganda Rusia dan benar-benar konyol."

"Kami memperkirakan akan ada masa-masa sulit di sini di Kyiv dan di Odesa dan di Mariupol, dan di kota-kota lain pada 9 Mei," ujarnya.

PM Inggris Duga Rusia akan Nyatakan Perang pada 9 Mei

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memperingatkan, Presiden Rusia Vladimir Putin dapat mengumumkan perang dunia baru atau perang dunia III dalam beberapa hari mendatang.

Menurutnya, deklarasi perang dunia dari Putin terjadi pada tanggal tertentu di bulan Mei.

Peringatan Wallace ini muncul setelah Rusia mengklaim invasi ke Ukraina kemungkinan akan berakhir dengan perang dunia nuklir.

Menurut laporan The Sun, Wallace mengatakan, Presiden Rusia mungkin menggunakan perayaan Hari Kemenangan tradisional pada 9 Mei, yang memperingati akhir Perang Dunia II, untuk memanggil pasukan untuk "perang dengan Nazi dunia."

Wallace juga mengatakan, pendudukan Rusia di Ukraina berisiko menjadi "semacam pertumbuhan kanker" yang harus dihentikan.

Baca juga: 2 Hal yang Dibahas Jokowi saat Telepon Putin, Minta Akhiri Perang hingga Janji Putin Hadiri KTT G20

Baca juga: Vladimir Putin Diyakini Bakal Umumkan Perang Dunia III dalam Waktu Dekat, Ini Alasannya

"Saya tidak akan terkejut bahwa dia mungkin akan menyatakan pada May Day, 'Kita sekarang berperang dengan Nazi dunia dan kita perlu memobilisasi massa rakyat Rusia."

"Putin, setelah gagal di hampir semua tujuan, mungkin berusaha untuk mengkonsolidasikan apa yang dia dapatkan … dan hanya menjadi semacam pertumbuhan kanker di dalam negeri," kata Wallace kepada radio LBC Nick Ferrari, dikutip Tribunnews dari Herald Sun.

"Kita harus membantu Ukraina secara efektif mengeluarkan limpet dari batu dan menjaga momentum mendorong mereka kembali," tambahnya.

Wallace juga mengatakan, Inggris akan terus memasok senjata kepada pemerintah Kyiv dan sedang mencari cara untuk menyediakan rudal anti-kapal.

Negara-negara Barat telah memberikan bantuan, senjata dan peralatan ke Ukraina.

Inggris telah memasok senjata anti-tank, rudal anti-udara dan berencana untuk mengirim kendaraan lapis baja Stormer untuk membantu mereka berperang melawan Rusia.

Rusia Geram Negara Barat Bantu Ukraina

Awal pekan ini, Moskow mengancam akan menyerang sasaran militer di Inggris.

Hal ini disampaikan juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.

Ia mengatakan serangan itu dapat disahkan terhadap negara-negara anggota NATO.

"Apakah kita memahami dengan benar bahwa demi mengganggu logistik pasokan militer, Rusia dapat menyerang sasaran militer di wilayah negara-negara NATO yang memasok senjata ke rezim Kyiv?"

"Bagaimanapun, ini secara langsung menyebabkan kematian dan pertumpahan darah di wilayah Ukraina. Sejauh yang saya mengerti, Inggris adalah salah satu negara itu," ujarnya.

Selain itu, Moskow juga membuat lebih banyak ancaman terhadap Barat.

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Baca juga: Rusia Rilis Daftar 100 Tentara Bayaran Asal Inggris yang Ikut Perang Membela Ukraina

Baca juga: Komunikasi Jokowi dengan Sejumlah Pemimpin Negara bahas Persiapan KTT G20 dan Perang Rusia-Ukrainaa

Menurut Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, kiriman senjata barat ke Ukraina dapat mengancam keamanan benua Eropa.

"Kecenderungan untuk memompa senjata, termasuk senjata berat, ke Ukraina, ini adalah tindakan yang mengancam keamanan benua, memprovokasi ketidakstabilan," kata Dmitry Peskov.

Putin sebelumnya bersikeras bahwa negara mana pun yang melakukan intervensi dalam 'operasi khusus' Rusia untuk membersihkan Ukraina dari apa yang disebut Nazi akan menghadapi tanggapan 'secepat kilat'.

Pemimpin Rusia itu memperingatkan negaranya akan menggunakan senjata mereka untuk melawan siapa pun yang "berniat ikut campur dalam apa yang terjadi dari luar," mengacu pada enam senjata supernya termasuk rudal Sarmat yang mematikan, yang dijuluki "Setan 2".

Namun, Wallace mengatakan, dia tidak terguncang oleh ancaman Putin dan menambahkan bahwa pasukan NATO lebih banyak untuk mengalahkan Rusia.

"Saya tidak merasa bingung karenanya. Karena kami memiliki Angkatan Bersenjata yang kuat dan penangkal nuklir dan kami adalah bagian dari kemitraan NATO dari 30 negara yang mengalahkan dia, melebihi jumlah dia dan berpotensi memiliki semua kemampuan yang kami miliki."

"Saya tidak takut padanya. Saya pikir kita harus sangat bersyukur di negara ini bahwa kita memiliki penangkal nuklir, saya pikir itu adalah bagian yang sangat penting dari perhitungannya."

"Ada banyak, seperti yang kita tahu, yang ingin menyingkirkannya selama bertahun-tahun. Saya sangat bersyukur bahwa di suatu tempat di bawah laut, beberapa pria dan wanita luar biasa berada jauh di bawah air, bersembunyi, menunggu, jika Inggris perlu dilindungi. Itu penting," jelas Wallace.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas