Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia Makin Marah Susul Komentar Pedas PM Solomon Terkait Polemik Pakta Cina-Solomon

Manasseh Sogavare lalu menyebut barat menunjukkan kemunafikan mencolok setelah Solomon mengikat pakta dengan Beijing.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Australia Makin Marah Susul Komentar Pedas PM Solomon Terkait Polemik Pakta Cina-Solomon
AFP/ROBERT TAUPONGI
Asap dari gedung-gedung yang terbakar membubung dari Honiara di Kepulauan Solomon pada 25 November 2021, pada hari kedua kerusuhan yang membuat ibu kota terbakar dan mengancam akan menggulingkan pemerintah negara Pasifik itu. (Photo by Robert TAUPONGI / AFP) 

Canberra menyatakan, membangun pangkalan militer China di Solomon berarti negara itu telah melewati garis merah.

Ini adalah kemungkinan yang menurut Sogavare tidak pernah ada di atas meja. Tak hanya Canberra yang khawatir, pejabat AS memberi peringatan.

Setiap upaya membangun pangkalan Cina akan mendapat respons yang tidak ditentukan. Australia dan AS berada di satu barisan mencela pakta tersebut.

Serangan Balik Kemenlu Cina

Kementerian Luar Negeri Cina kemudian menyerang balik kampanye Australia itu sebagai disinformasi, fitnah, paksaan dan intimidasi barat.

Beijing menggambarkan taktik seperti itu bukti negara-negara seperti Australia masih terobsesi mitos kolonialis, melakukan diplomasi koersif, berusaha keras untuk mengendalikan Kepulauan Pasifik untuk mempertahankan pengaruh regional.

Pada Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia mengklaim negaranya sangat berkomitmen ke Pasifik.

BERITA TERKAIT

"Kami merespons pada saat dibutuhkan," seperti "kerusuhan sipil semacam yang terjadi di Kepulauan Solomon akhir tahun lalu," kata jubir Kemenlu Australia.

Kerusuhan itu—yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan mengakibatkan distrik Pecinan di ibu kota negara itu rata tanah—disamakan upaya kudeta oleh sejumlah pengamat luar.

Tetapi PM Solomon membantah narasi resmi Australia di hadapan Parlemen Kepulauan Solomon pada Senin.

Ia menjelaskan utusan pribadi PM Australia sebelumnya menguraikan secara tegas pasukan Australia dikerahkan untuk memerangi kerusuhan November 2021 di pulau itu.

Tapi  tidak untuk melindungi infrastruktur yang dibangun Cina, bisnis Cina, Kedutaan Besar Cina dan (tidak akan) bertindak sebagai pengawal bagi anggota parlemen.

“Dengan kata lain, mereka tidak akan melindungi anggota parlemen,” kata Sogavare.

“Itu membuat kami berpikir, jika mereka tidak di sini untuk melakukan semua itu, lalu apa yang mereka lakukan di sini,” kata Sogavarre di depan parlemen Solomon.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas