Kisah 3 Pengungsi Ukraina yang Berhasil Sampai ke Australia
Kisah Anastasiia dan dua pengungsi Ukraina lainnya tentang perjalanan berbahaya mereka ke negara yang jaraknya hampir 15.000 kilometer.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pada hari Rusia menginvasi Ukraina Kamis (24/2/2022) lalu, Anastasiia yang berusia 12 tahun dibangunkan oleh dua rudal jelajah yang melintas di atas rumahnya.
“Mereka seperti jet tempur,” kenangnya.
Anastasiia adalah satu dari ribuan pengungsi Ukraina yang mencari perlindungan di Australia sejak Rusia menginvasi Kyiv.
Al Jazeera berbicara kepada Anastasiia dan dua pengungsi Ukraina lainnya tentang perjalanan berbahaya mereka ke negara yang jaraknya hampir 15.000 kilometer.
Berikut ini rangkuman kisah mereka.
Baca juga: Mengapa Kanselir Scholz Menolak Berkunjung ke Ukraina?
Baca juga: Rusia Siapkan Kherson untuk Perayaan 9 Mei, Minta Warga Ukraina Pelajari Slogan hingga Tarian
Anastasia
Ketika perang dimulai, Anastasiia, gadis yang tinggal di kota kecil dekat Kyiv, ibu kota Ukraina, bersama Kyrylo, adik laki-lakinya, serta ibu dan ayah mereka.
Selama beberapa hari pertama, mereka tidak tahu harus berbuat apa, katanya.
Akhirnya, mereka bersembunyi di ruang bawah tanah gedung mereka selama serangan udara.
“Itu adalah penembakan dan pemogokan yang konstan sehingga kami tidak dapat pergi ke mana pun dan kami hanya memiliki makanan selama beberapa hari di lemari es. Pada hari keenam kami kehabisan makanan,” kata Anastasiia kepada Al Jazeera.
Dia meminta untuk tidak mengungkapkan nama lengkapnya demi keselamatan orang tuanya.
"Nenek saya membuatkan makanan dan berjalan ke arah kami dari jarak yang cukup jauh, itu sangat berbahaya."
Lebih dari seminggu kemudian, dia meninggalkan kotanya bersama ibu, saudara laki-laki, kakek-nenek, dan sebuah mobil yang penuh dengan binatang.
Banyak orang yang melarikan diri harus meninggalkan hewan peliharaan mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.