Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sisa Tentara Ukraina dan Milisi Azov di Pabrik Azovstal Tetap Ingin Melawan Rusia

Tentara Ukraina dan milisi Azov minta dievakuasi dari Mariupol oleh negara pihak ketiga. Mereka menolak peran Rusia dalam proses evakuasi.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Sisa Tentara Ukraina dan Milisi Azov di Pabrik Azovstal Tetap Ingin Melawan Rusia
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Seorang wanita menggendong seorang anak di sebelah tentara Rusia di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus yang menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL – Tentara Ukraina dan sisa militan Azov yang bercokol di pabrik baja Azovstal, Mariupol, bertekad melawan pasukan Rusia hingga titik darah penghabisan.

Mereka tidak memiliki rencana menyerahkan diri. Petempur resimen neo-Nazi Azov Ukraina mengatakan kepada wartawan pada Minggu (8/5/2022) selama konferensi pers video.

Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Ilya Samoylenko, bertindak sebagai juru bicara Azov, menyebut opsi menyerah tidak dapat diterima.

Ia menambahkan itu akan menjadi hadiah untuk musuh, mengacu pada pasukan Rusia dan milisi republik Donbass yang mengendalikan sebagian besar Mariupol.

"Kami akan terus berjuang selama kami hidup," kata Sviatoslav Palamar, Wakil Komandan Resimen Azov.

Baca juga: Dua Perwira Tinggi Marinir Ukraina di Azovstal Akhirnya Menyerah

Baca juga: Propaganda Ukraina dan Nasib Warga Sipil di Komplek Pabrik Baja Azovstal

Baca juga: Kesaksian Pekerja Azovstal: Operasi Rusia Satu-satunya Cara Akhiri Neraka Ala Azov

Orang-orang berjalan di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia itu. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)
Orang-orang berjalan di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia itu. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Minta Dievakuasi Negara Ketiga

Samoylenko menyebutkan evakuasi pasukan Ukraina dari wilayah pabrik baja adalah satu-satunya pilihan yang layak dan menuntut Kiev mengambil langkah tegas memfasilitasi ini.

Berita Rekomendasi

Dia juga menambahkan pasukan yang bersembunyi di pabrik siap menerima bantuan dari negara mana pun, kecuali Rusia dan sekutunya.

Sebelumnya, seorang komandan marinir Ukraina yang juga bercokol di pabrik Azovstal telah meminta bantuan seperti itu kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Samoylenko mengakui para petempur di pabrik telah menghabiskan semua sumber daya (yang dibutuhkan) untuk pertahanan yang efisien.

“Pasukan Ukraina masih memiliki makanan, air dan senjata tetapi sumber daya mereka terbatas,” tambahnya.

Petugas intelijen juga mengakui masih ada ratusan tentara yang terluka di pabrik dan meminta Kiev mengevakuasi mereka bersama petugas medis, yang kelelahan.


Palamar mengkritik politisi Ukraina, yang memuji upaya sebelumnya untuk mengevakuasi warga sipil dari pabrik sebagai kisah sukses.

“Apakah semua warga sipil sudah dievakuasi? Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti karena tidak ada organisasi internasional, tidak ada politisi Ukraina yang datang ke pabrik…” kata Palamar sinis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas