Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Orang Tua di Inggris Khawatir Soal Diagnosis Hepatitis yang Tertunda

Secara global dalam beberapa bulan terakhir, 300 anak telah terkena penyakit yang tidak memiliki penyebab yang jelas ini.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Para Orang Tua di Inggris Khawatir Soal Diagnosis Hepatitis yang Tertunda
Newsdelivers
Dalam beberapa pekan terakhir, muncul sejumlah kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya dan menyerang anak-anak. 

Para ilmuwan masih tidak yakin dengan apa yang ada di balik peningkatan diagnosis.

Dari 163 kasus, 118 telah terdeteksi di Inggris, 22 di Skotlandia, 13 di Wales, dan 10 di Irlandia Utara, beberapa di antaranya terjadi sejak awal tahun ini.

Sebanyak 13 anak dirawat di rumah sakit karena radang hati, sementara 88 lainnya telah sembuh total atau dipulangkan.

Kepala Kelalaian Klinis di Osbornes Law, Stephanie Prior mengatakan bahwa klaim itu 'mungkin' bisa diajukan.

Namun ia menambahkan, setiap kasus harus 'diinvestigasi secara menyeluruh' sebelum saran tentang hal ini dapat diberikan, termasuk tinjauan lengkap dan menyeluruh dari catatan medis pasien anak.

"Intinya adalah pemeriksaan fisik yang tepat harus dilakukan pada anak yang tidak sehat dan ini mungkin saja tidak mengungkapkan hati yang bengkak atau membesar. Jika demikian, tes darah untuk memeriksa enzim hati yang meningkat ketika hati rusak atau terinfeksi, serta tes darah untuk memeriksa keberadaan virus penyebab hepatitis harus dilakukan," kata Prior.

Baca juga: 15 Suspek Hepatitis Akut Terdeteksi di Indonesia, Menkes Budi Sadikin Sebutkan Cara Pencegahannya

Menurutnya, titik kontak pertama adalah dokter umum dan setiap anak yang hadir bersama orang tua harus diperiksa secara menyeluruh.

BERITA REKOMENDASI

UKHSA mencatat bahwa kasus tersebut didominasi oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun yang menunjukkan gejala awal diare dan mual, diikuti dengan timbulnya penyakit kuning.

Mengenai 11 transplantasi hati, Peacock menilai bahwa langka ini sebenarnya dapat dihindari jika pasien mendapatkan perawatan dan diagnosis yang lebih cepat.

Sementara itu, rekan senior dalam kelalaian klinis di firma hukum konsumen Slater and Gordon, Helen Osborne mengatakan bahwa ini adalah masalah yang sangat kompleks dan berkembang.

"Hepatitis dan kerusakan hati didiagnosis melalui tes darah. Tes-tes ini dan hasilnya dapat diperoleh pada hari yang sama saat anak datang ke rumah sakit. Oleh karena itu, jika staff klinis gagal menindaklanjuti tes sederhana ini, meskipun ada gejala yang mengkhawatirkan, maka ini bisa berarti keterlambatan dalam diagnosis hepatitis. Penundaan kelalaian seperti itu dapat menyebabkan klaim kelalaian medis," kata Osborne.

Selanjutnya Dr Meera Chand dari UKHSA mengatakan pada pekan lalu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa kemungkinan anak mereka terkena hepatitis 'sangat rendah'.


Kendati demikian, para orang tua harus tetap waspada terhadap tanda-tanda yang muncul, terutama penyakit kuning.

Jika muncul tanda tersebut, maka mereka disarankan untuk segera menghubungi dokter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas