Alasan Swedia dan Finlandia Belum Bergabung dengan NATO, Apakah Kedua Negara Itu Diinginkan Aliansi?
Fakta-fakta rencana Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, kenapa baru sekarang dan bagaimana reaksi Rusia?
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Finlandia dan Swedia dapat bergabung dengan aliansi NATO dalam hitungan hari.
Langkah itu nantinya akan mengakhiri status non-blok militer yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir The Guardian, berikut adalah pandangan singkat tentang latar belakang dan implikasi dari keputusan kedua negara itu bergabung dangan NATO.
- Apa itu NATO?
North Atlantic Treaty Organisation atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah aliansi militer defensif yang dibentuk pada tahun 1949 oleh 12 negara termasuk AS, Inggris, dan Prancis untuk melawan ancaman ekspansi Uni Soviet pascaperang di Eropa.
Jaminan keamanan bersama didasarkan pada pasal 5 perjanjian itu, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota adalah serangan terhadap semua anggota.
Perjanjian juga mewajibkan negara anggota untuk saling membela jika terjadi agresi bersenjata.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia Hari ke-79: Sidang Kejahatan Perang Pertama | Rencana Finlandia Gabung NATO
Baca juga: Rusia Ancam Lakukan Langkah-langkah Pembalasan Jika Finlandia Bergabung dengan NATO
- Mengapa Finlandia dan Swedia belum menjadi anggota sebelumnya?
Baik Finlandia dan Swedia menganggap bahwa bergabung dengan aliansi militer akan memprovokasi Moskow.
Karena itu, kedua negara memilih sikap netralitas, dan kemudian non-blok, untuk menghindari permusuhan dengan kekuatan regional utama.
Kekhawatiran Finlandia cukup sederhana.
Negara itu memiliki perbatasan yang sama dengan Rusia sepanjang 1.300 km.
Finlandia telah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1917 setelah lebih dari satu abad diperintah oleh Moskow.
Tentaranya juga sudah dua kali melawan pasukan Soviet selama perang dunia kedua sebelum akhirnya menyerahkan sekitar 10 % dari wilayahnya.