Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Swedia dan Finlandia Belum Bergabung dengan NATO, Apakah Kedua Negara Itu Diinginkan Aliansi?

Fakta-fakta rencana Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, kenapa baru sekarang dan bagaimana reaksi Rusia?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Alasan Swedia dan Finlandia Belum Bergabung dengan NATO, Apakah Kedua Negara Itu Diinginkan Aliansi?
JOHN THYS / AFP
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (tengah) melihat Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto (kiri) dan Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde (kanan) bertepuk tangan setelah mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di markas NATO di Brussels pada 24 Januari 2022. Fakta-fakta rencana Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO, kenapa baru sekarang dan bagaimana reaksi Rusia? 

Finlandia dan Swedia beralih dari netralitas formal ke non-blok militer pada tahun 1995 ketika mereka bergabung dengan UE.

Mereka sudah menjadi mitra NATO, mengambil bagian dalam latihan dan bertukar intelijen dengan aliansi.

Finlandia sudah memenuhi target belanja pertahanan NATO sebesar 2 % dari PDB, sementara Swedia sedang dalam proses.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan Finlandia dan Swedia akan disambut "dengan tangan terbuka" jika mereka melamar dan proses aksesi akan cepat, meskipun ratifikasi formal oleh semua anggota aliansi bisa memakan waktu beberapa bulan.

Dari perspektif militer, penambahan angkatan bersenjata Finlandia dan Swedia akan menjadi dorongan besar bagi aset NATO di Eropa utara.

Mereka akan mengisi lubang di pertahanan aliansi dengan menggandakan panjang perbatasannya dengan Rusia dan meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Baltik.

- Apa kata Rusia?

Berita Rekomendasi

Rusia telah berulang kali memperingatkan Finlandia dan Swedia agar tidak bergabung dengan NATO.

Rusia mengatakan "konsekuensi militer dan politik yang serius" dari langkah semacam itu akan memaksa mereka untuk mengambil "langkah pembalasan" untuk memulihkan keseimbangan militer dengan memperkuat pertahanannya di Baltik, termasuk dengan mengerahkan senjata nuklir.

Vladimir Putin melihat NATO bukan sebagai aliansi defensif tetapi sebagai ancaman bagi keamanan Rusia.

Dia menyalahkan NATO karena menghalangi pengambilalihan Ukraina dan menuntut pasukan NATO ditarik dari Eropa timur.

Tidak jelas bagaimana Putin akan merespons jika dia menganggap ekspansi aliansi di Eropa utara sebagai bahaya eksistensial.

- Apa yang terjadi selanjutnya?

Presiden Finlandia, perdana menteri dan menteri kabinet senior akan bertemu pada hari Minggu (15/5/2022) untuk membuat keputusan resmi tentang pengajuan lamaran bergabung.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas