Di Depan Anggota Kongres AS, Jokowi Sampaikan Kekhawatiran Perang di Ukraina Terjadi di Wilayah Lain
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemimpin ASEAN lainnya telah menghadiri jamuan makan siang dengan kongres Amerika Serikat (AS)
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemimpin ASEAN lainnya telah menghadiri jamuan makan siang dengan Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) pada Kamis kemarin, (12/5/2022).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi dalam acara tersebut mengatakan bahwa pertemuan berlangsung hangat dan cair.
Di dalam pertemuan Presiden Jokowi menyinggung soal perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Perang tersebut telah menimbulkan dampak negatif.
“Presiden Jokowi menyampaikan antara lain bahwa perang di Ukraina telah menciptakan instabilitas menciptakan dampak kemanusiaan yang besar dan dampak ekonomi yang luar biasa,” kata Retno dalam pernyataannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, (13/5/2022).
Presiden kata Retno menilai bahwa perang tersebut terjadi karena hukum internasional tidak dihormati secara konsisten. Selain itu perang terjadi karena multilateralisme ditinggalkan dan aksi unilateral dikedepankan.
Presiden menurutnya khawatir bahwa perang yang terjadi di Ukraina tersebut juga akan terjadi di wilayah lain termasuk di kawasan Indo-Pasifik.
Selama lebih 5 dekade, kawasan Asia Tenggara menikmati perdamaian dan stabilitas, ini karena negara-negara ASEAN bekerja keras membangun arsitektur kawasan yang mengedepankan paradigma win win bukan Zero sum.
Baca juga: Presiden Jokowi Sosok Disegani Berbagai Pemimpin Dunia yang Hadir di Amerika Serikat
“Mengedepankan budaya dialog bukan persaingan, mengedepankan kerjasama inklusif bukan pembendungan dan hukum internasional serta nilai-nilai multilateral menjadi Panglima bukan kekuatan militer dan aksi unilateral,” katanya.
“Dengan prinsip-prinsip tersebut bapak presiden menyampaikan bahwa kawasan ASEAN mampu mengikis trust defisit dan mempertebal strategic trust di kawasan,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.