Krisis Susu Formula di AS Berlanjut, Ini yang Dilakukan Para Orang Tua Bayi di Sana
Krisis susu formula untuk bayi di Amerika Serikat mendorong para orang tua untuk saling bertukar, menjual dan menawarkan stok susu formula di rumahnya
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Krisis susu formula untuk bayi di Amerika Serikat mendorong para orang tua untuk saling bertukar, menjual dan menawarkan stok susu formula di rumahnya.
Presiden AS Joe Biden Kamis (12/5/2022) kemarin telah melakukan pembicaraan dengan produsen dan pengecer, mengenai penderitaan yang dihadapi keluarga AS akibat kekurangan persediaan susu formula bayi.
Dilansir dari Aljazeera, krisis susu formula AS disebabkan oleh gangguan rantai pasokan, penarikan produk oleh salah satu produsen, dan pengecer yang membatasi pembelian susu formula bayi.
Krisis susu formula ini telah membebani keluarga berpenghasilan rendah, setelah penarikan persediaan oleh salah satu produsen susu formula bayi, Abbott Laboratories karena masalah kontaminasi.
Penarikan yang dilakukan Abbott juga berdampak pada Program Nutrisi Tambahan Khusus untuk Wanita, Bayi, dan Anak-anak (WIC), sebuah program Pemerintah AS yang memberikan layanan seperti kupon makanan untuk ibu, bayi dan anak-anak.
Program pemerintah tersebut banyak menggunakan produk dari Abbott.
Baca juga: Krisis Susu Formula di AS, Abbott Akan Memulai Produksi Lagi di Michigan dalam 2 Pekan
Melalui akun Twitter-nya, Asisten Sekretaris Pers Gedung Putih Kevin Munoz mengatakan pemerintah AS akan segera mengumumkan tindakan tambahan untuk mengatasi kekurangan persediaan susu formula bayi.
Pada hari Selasa (10/5/2022) kemarin, Administrasi Makanan dan Obat-Obatan AS (FDA) mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan produsen susu formula AS untuk meningkatkan produksi mereka dan mengupayakan untuk menerima lebih banyak impor susu formula.
Baca juga: Formula Jahe dan Madu Bantu Redakan Batuk hingga Legakan Tenggorokan
Badan tersebut menyebut, masalah rantai pasokan yang terkait dengan pandemi Covid-19 dan banyak konsumen yang menimbun persediaan susu formula telah memperparah krisis.
Seorang ibu berusia 36 tahun bernama Jennifer Kersey yang berasal Cheshire, Connecticut mengungkapkan seseorang datang dengan beberapa sampel kaleng susu formula, setelah melihat postingannya di grup Facebook jika ia sedang menghabiskan persediaan susu formula terakhir untuk putranya yang baru berusia tujuh bulan, Blake Kersey Jr.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Lupus, Ada Ikan hingga Produk Susu
“Awalnya saya mulai panik, tetapi saya adalah orang yang percaya kepada Tuhan, jadi saya berkata, 'Tuhan, saya tahu Anda akan menyediakan bagi saya dan saya baru saja mulai menjangkau orang-orang, Hei, apakah Anda memiliki formula ini?” ujar Kersey.
Kersey menambahkan, dia dan orang tua lainnya di grup Facebook tersebut saling membantu untuk menemukan toko yang masih memiliki persediaan susu formula dan memberikan susu formula kepada ibu-ibu yang membutuhkan.
“Jika seseorang menawarkan saya dan berkata, 'Saya punya tiga ini,' saya akan mengatakan 'Saya akan mengambil kaleng ungu dan kemudian meletakkan yang lain di situs web itu.' Saya tidak akan menimbun barang. Saya memastikan bahwa semua orang memilikinya.” tambahnya.
Sementara itu, ibu dari tiga anak bernama Erika Thompson bercerita, mencari persediaan susu formula bagi putrinya yang baru berusia 3 setengah bulan, seperti menjadi pekerjaan penuh waktu baginya. Thompson yang berasal dari Wallingford, Connecticut ini mengatakan, teman-temannya di luar Connecticut juga sedang berusaha mencari susu formula untuk bayinya.
Dia mengaku saat ini hanya memiliki satu kaleng sampel kecil, yang dapat bertahan untuk beberapa hari lagi.
“Anda dapat bepergian ke mana-mana, kota yang tak terhitung jumlahnya, toko, Amazon, online. Jujur, itu menyayat hati. Toko-toko tertentu sama sekali tidak memiliki apa-apa dan sekarang mereka membatasi Anda. Jadi apa yang kamu lakukan?” ujar ibu berusia 28 tahun ini.
Sejak pandemi Covid-19 menyebar pada awal tahun 2020, kekurangan bahan pokok telah menjadi masalah di AS. Akses untuk mendapatkan pasokan medis, chip komputer, peralatan rumah tangga, mobil dan barang-barang lainnya semakin sulit, karena banyak pabrik yang ditutup akibat wabah virus corona, badan dan peristiwa terkait iklim lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.