Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Milisi Suriah Proksi Turki Tewaskan 10 Tentara Damaskus di Dekat Aleppo

Sebuah rudal diduga antitank (ATGM) menghantam sebuah bus yang membawa mereka di dekat kota Anjara di pedesaan barat Aleppo, Suriah.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Milisi Suriah Proksi Turki Tewaskan 10 Tentara Damaskus di Dekat Aleppo
AFP/OMAR HAJ KADOUR
Pejuang dengan koalisi pemberontak Suriah Front Nasional untuk Pembebasan naik di bagian belakang truk di garis depan menghadapi pasukan rezim, di pegunungan pesisir Suriah Kegubernuran Latakia, pada 17 Desember 2021. (Photo by OMAR HAJ KADOUR / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, ALEPPO – Sebanyak 10 tentara Pasukan Pertahanan Nasional Suriah (NDF) tewas, dan sedikitnya 9 lainnya terluka, Jumat (13/5/2022).

Sebuah rudal diduga antitank (ATGM) menghantam sebuah bus yang membawa mereka di dekat kota Anjara di pedesaan barat Aleppo, Suriah.

Front Nasional untuk Pembebasan (NFL) yang didukung Turki mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Ini serangan paling mematikan yang menargetkan pasukan pemerintah Damaskus di bagian Suriah ini dalam dua tahun terakhir.

Kelompok itu mengatakan bahwa para pejuangnya menargetkan bus dengan peluru kendali antitank (Antitank Guided Missile/ATGM).

Baca juga: Presiden Suriah Bashar Assad Temui Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran  Ebrahim Raisi

Baca juga: Presiden Turki Erdogan Berencana Kirim Pulang Satu Juta Pengungsi Suriah

Baca juga: Damaskus Peringatkan Rusia: Amerika Bisa Pindahkan Teroris dari Suriah ke Ukraina

Rudal itu diluncurkan dari wilayah Greater Idlib, tempat gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan Turki diberlakukan. NFL adalah proksi terbesar Turki di wilayah tersebut.

Para korban serangan itu semuanya dari kota Nubl dan al-Zahraa di pedesaan Aleppo utara. Cabang NDF di dua kota Syiah itu memiliki hubungan dekat dengan Hizbullah Lebanon dan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.

BERITA REKOMENDASI

Serangan Balasan Militan Turki

Serangan itu tampaknya merupakan tanggapan terhadap serangan ATGM baru-baru ini yang menargetkan bus antar-jemput NFL di Dataran al-Ghab di pedesaan barat laut Hama.

Serangan itu, yang terjadi pada 8 Mei, merenggut nyawa enam militan yang didukung Turki dan melukai empat lainnya.

Serangan mematikan, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata Idlib Raya, kemungkinan besar tidak akan dibiarkan begitu saja.

Tentara Arab Suriah dan sekutunya selalu menanggapi pelanggaran tersebut dengan kekerasan.


Penghentian semua operasi militer besar di Greater Idlib jelas telah menguatkan para militan yang menduduki wilayah tersebut, terutama Hay'at Tahrir al-Sham dan NFL yang berafiliasi dengan al-Qaeda.

Siaran televisi Al-Ikhbariya menyebutkan, insiden itu terjadi pada Jumat pagi.

"Teroris ... menembakkan rudal anti-tank ke sebuah bus tentara di sebelah barat Aleppo dekat Anjar,” kata penyiar mengutip sumber militer.

Tentara Turki mengawasi ketika kendaraan militer patroli Rusia-Turki melewati jalan raya M4 di pinggiran kota Ariha yang dikuasai pemberontak di provinsi Idlib barat laut Suriah pada 7 Mei 2020. - (Foto oleh Omar HAJ KADOUR / AFP )
Tentara Turki mengawasi ketika kendaraan militer patroli Rusia-Turki melewati jalan raya M4 di pinggiran kota Ariha yang dikuasai pemberontak di provinsi Idlib barat laut Suriah pada 7 Mei 2020. - (Foto oleh Omar HAJ KADOUR / AFP ) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

Suriah telah dilanda perang sejak 2011. Pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad memerangi berbagai kelompok pemberontak, termasuk jihadis dari ISIS (Daesh), Jabhat al-Nusra yang cabang Al Qaeda di Suriah dan Irak.

Puluhan kelompok bersenjata baik terdiri orang Suriah maupun warga asing bercokol di negara itu. Mereka disokong dana dan senjata oleh negara-negara asing.

Beberapa kota, terutama Idlib, kini di bawah kendali kelompok teroris bersenjata didominasi Al Nusra dan milisi Turkestan yang berasal dari Uigur.

Mereka kadang-kadang melakukan serangan terhadap Tentara Suriah. Suriah meminta bantuan Rusia untuk melawan kelompok teroris itu.

ISIS atau Daesh dan Jabhat al-Nusra atau Front Al-Nusra, Jabhat Fatah al-Sham, atau al-Qaeda di Suriah adalah kelompok teroris yang dilarang di Rusia dan berbagai negara.

Milisi Kurdi Serang Tentara Turki

Pada 12 Mei, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengumumkan seorang tentaranya meninggal karena luka yang dideritanya akibat serangan mortir baru-baru ini di Pos Perbatasan Kiribati di Provinsi Gaziantep, Turki tenggara.

Serangan itu berasal dari kota Kobane di pedesaan timur laut Aleppo Suriah. Kota ini dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi.

SDF membantah bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, Turki mengatakan serangan itu dilakukan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), keduanya berafiliasi ke kelompok tersebut.

Setidaknya tiga tentara Turki lainnya dan seorang warga sipil terluka akibat serangan mortir, yang bertepatan dengan serangan roket di daerah yang diduduki Turki di pedesaan Aleppo utara.

Angkatan Bersenjata Turki melakukan serangkaian serangan di Kobane dan sekitarnya sebagai tanggapan atas serangan mematikan tersebut.

Menurut Kementerian Pertahanan Nasional Turki, 21 pejuang YPG dan PKK “dinetralkan” sebagai akibat dari serangan tersebut.

Kementerian biasanya menggunakan istilah "menetralisir" untuk menunjukkan bahwa para pejuang tersebut terbunuh atau terluka.

Serangan mortir yang mematikan kemungkinan merupakan tanggapan terhadap serangan pesawat tak berawak Turki 11 Mei di Kobane, yang merenggut nyawa anggota SDF Turki.

Pasukan Turki dan SDF telah bertukar serangan di Suriah utara dan timur laut selama beberapa bulan terakhir.

Ini bisa segera mengarah pada konfrontasi militer penuh antara kedua belah pihak.(Tribunnews.com/Southfront/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas