Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lagi, Terjadi Penembakan di Amerika, Kali Ini di Gereja Prebisterian Kalifornia

Penembakan terjadi di Gereja Presbiterian Jenewa, yang terletak di 24301 El Toro Road, Kalifornia, AS.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Lagi, Terjadi Penembakan di Amerika, Kali Ini di Gereja Prebisterian Kalifornia
Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA
ILUSTRASI - Polisi memberikan perlindungan ketika penduduk daerah disuruh berlari dengan tangan ke atas saat dievakuasi dari rumah mereka setelah penembakan di daerah itu yang menyebabkan setidaknya tiga orang terluka pada 22 April 2022 di Washington, DC. Polisi mengevakuasi warga dari sekitar lokasi penembakan Jumat sore dan ada satu orang yang diamankan di lokasi kejadian. Chip Somodevilla/Getty Images/AFP (Photo by CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, KALIFORNIA – Sejumlah orang terluka menyusul aksi penembakan di sebuah gereja di Laguna Woods, California.

Pernyataan dikeluarkan Departemen Sheriff Orange County, Minggu (15/5/2022) waktu setempat atau Senin (16/5/2022) WIB.

Satu korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sementara empat lainnya luka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Sisanya menderita luka ringan.

"Kami telah menahan satu orang dan telah menemukan senjata yang mungkin digunakan,” kantor sheriff Orange County mengumumkan lewat cuitan di akun Twitternya.

Belakangan diketahui pria bersenjata yang menyerang dilumpuhkan para jemaat gereja, diikat warga mengambil senjatanya, dan menahannya sampai polisi tiba.

Penembakan terjadi di Gereja Presbiterian Jenewa, yang terletak di 24301 El Toro Road sekitar pukul 13.26 waktu setempat, saat jamuan makan siang setelah kebaktian pagi.

Baca juga: Penembakan Massal di Supermarket New York, 10 Orang Tewas, Remaja 18 Tahun Ditangkap

Ada banyak jemaah Taiwan di dalam gereja, dan penyerang juga dilaporkan adalah seorang pria Asia berusia 60-an, yang tampaknya bukan bagian komunitas.

Berita Rekomendasi

Pihak berwenang belum membagikan informasi tentang kemungkinan motif pada tahap ini karena petugas penegak hukum melanjutkan penyelidikan mereka.

Penembakan Oleh Aktivis Supremasi Ras

Peristiwa ini terjadi sehari setelah penembakan massal di negara bagian New York, oleh seorang pemuda yang terpapar ekstremisme supremasi ras.

Sekurangnya 10 tewas dan tiga lainnya terluka setelah seorang pria bersenjata berusia 18 tahun melepaskan tembakan di supermarket Buffalo.

Pihak berwenang menyebutnya sebagai kejahatan kebencian dan ekstremisme kekerasan bermotivasi rasial karena sebagian besar korban berkulit hitam.

Buffalo ini kota terbesar kedua di negara bagian New York. Pelaku menggunakan senapan otomatis, menggunakan kelengkapan taktis saat menyerang.

Aksinya juga direkam di kamera video dan disiarkan secara langsung di platform Twich. "Ini seperti film horor, tapi semuanya nyata," kata seorang polisi dikutip Buffalo News.

Pelaku menembak secara dingin ke target atau sasaran yang begitu terbuka. Korban umumnya tidak menyangka akan jadi sasaran serangan.

Dari video yang beredar, pelaku menghentikan kendaraan yang dikemudikan, keluar dari mobil kemudian langsung menembaki orang-orang yang dilihatnya.

Ia masuk ke supermarket dan terus melepaskan tembakan. Ia juga terlihat sempat mengganti magazine peluru di senapan otomatisnya.

Media New York Times menyebut peristiwa ini pembantaian rasis paling mematikan di sejarah terbaru Amerika.

Pihak berwenang mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Payton S Gendron yang berusia 18 tahun dari Conklin, sebuah kota kecil di pedesaan Tier Selatan New York.

Gendron berkendara lebih dari 200 mil untuk melancarkan serangannya. Penembakan dimulai di tempat parkir.

Sekitar pukul 14.30 pada Sabtu itu, setelah berkendara dari jarak beberapa jam, seorang pria bersenjata lengkap muncul di luar supermarket Tops.

Dia mengenakan perlengkapan taktis dan pelindung tubuh, dengan kamera video terpasang di helmnya. Dia membawa senjata serbu, dengan tulisan di laras senapannya mencerca warga berkulit hitam.

Kemudian dia melepaskan tembakan. Menurut polisi Buffalo, tiga korbannya di luar tewas supermarket.

Kemudian dia memasuki toko yang sibuk dan melanjutkan amukannya, menyiarkan rekaman itu secara online.

Seorang pensiunan polisi Buffalo yang bekerja sebagai penjaga keamanan melepaskan beberapa tembakan ke arah pria bersenjata itu.

Pihak berwenang mengatakan tersangka dipukul tetapi mengenakan pelindung tubuh dan berhasil membalas tembakan, menewaskan penjaga keamanan.

Dia menembak pembeli dan karyawan, menurut polisi, meninggalkan jejak mayat di gang.

Pasang Logo Black Sun Nazi dan Azov

Tangkapan layar siaran yang beredar online menunjukkan pria bersenjata itu, pada satu titik, memegang pistol dan berdiri di atas tubuh.

Shonnell Harris, seorang manajer operasi di The Tops, mengatakan kepada The Buffalo News dia sedang mengisi rak ketika dia mendengar suara keras dan melihat orang-orang berlarian ke bagian belakang toko.

Harris tersandung beberapa kali saat dia berlari menyelamatkan diri, katanya, sebelum berhasil melarikan diri melalui pintu belakang.

Dia memperkirakan mendengar lebih dari 70 tembakan. Ia juga melihat pria bersenjata itu. “Dia memakai pakaian tentara,” katanya kepada The Buffalo News.

Akhirnya, pria bersenjata itu kembali ke depan toko, di mana dia dihadang polisi Buffalo di ruang depan.

Komisaris Polisi Joseph A Gramaglia dari kepolisian Buffalo menjelaska, pelaku menodongkan pistol ke lehernya sendiri.

Dua petugas patroli di tempat kejadian membujuk pria bersenjata itu untuk melepaskan senjatanya. Dia mulai melepas beberapa perlengkapan taktisnya sebagai tanda menyerah.

Polisi kemudian menangkapnya. Dari foto-foto yang beredar, termasuk foto pelaku dan Sebagian kelengkapan taktisnya yang terlihat, ada symbol “Black Sun”.

Logo ini dipakai secara umum oleh aktivis Neo-Nazi di Jerman maupun di berbagai tempat. Juga terlihat ada logo Resimen Azov Ukraina di bajunya.(Tribunnews.com/BuffaloNews/ NYT/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas