Dulu Klaim Nol Covid-19, Kini Diduga Ada 2 Juta Kasus Corona di Korea Utara
Korea Utara mengklaim penanganannya terhadap pandemi Covid-19 baik, sementara jumlah orang dengan gejala demam diduga Covid-19 melebihi 2 juta.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Para pejabat di Korea Selatan mengaku sulit menarik kesimpulan terkait kondisi tetangganya itu, karena tidak jelas bagaimana Korea Utara menghitung jumlah pasien demam dan Covid-19.
Kasus demam yang dilaporkan oleh pemerintah telah menurun di ibu kota Pyongyang, tetapi meningkat di wilayah pedesaan.
Namun Martyn Williams, peneliti yang berbasis di AS, menilai Korut tidak mungkin memberikan data akurat mengenai wabah Covid-19, bisa saja karena kesalahan atau manipulasi.
Baca juga: Update Covid-19 Global 20 Mei 2022: Total Infeksi Covid-19 525,5 Juta Kasus, Total Pulih 495,2 Juta
Baca juga: Pakar: Kim Jong Un Mungkin akan Terima Bantuan China, tapi Tidak dari AS, Korsel, atau COVAX
Korea Selatan dan AS sama-sama menawarkan bantuan kepada Korea Utara memerangi virus, termasuk mengirim bantuan, tetapi belum mendapat tanggapan, kata wakil penasihat keamanan nasional Korea Selatan.
Kendati demikian, Korsel dan AS kemungkinan akan menjadi upaya terakhir Korea Utara dalam mencari bantuan, kata legislator Korea Selatan pada Kamis.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Park Jin, mengatakan kepada parlemen Yoon dan Biden akan membahas bantuan untuk Korea Utara dalam pertemuan pada Sabtu.
"Korea Selatan dan Amerika Serikat melanjutkan konsultasi untuk memberikan bantuan kemanusiaan, terutama terkait Covid-19, ke Utara," kata Park.
Anthony Fauci Versi Korea Utara
Seorang pejabat yang kurang dikenal, Ryu Yong Chol, menjadi wajah publik dari atas penanganan Covid-19 di Korea Utara.
Ia setara dengan Kepala Penasihat Medis AS, Dr Anthony Fauci atau direktur badan pencegahan penyakit Korea Selatan, Jeong Eun-kyeong.
Selama lebih dari dua tahun, dengan perbatasannya disegel, Korea Utara tidak melaporkan satu pun kasus virus corona.
Bagi pengamat, kondisi ini dinilai sebagai cerminan kerahasiaan Korea Utara daripada ketiadaan nyata virus corona.
Sejak mengkonfirmasi wabah pertamanya dan menyatakan keadaan darurat pekan lalu, Korea Utara telah mengubah taktik.
Tampaknya rezim Kim Jong Un mengikuti pedoman penanganan negara lain, dengan merilis data terperinci tentang penyebaran virus dan saran untuk mengantisipasi penularan.