Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oposisi Rusia Sarankan Amerika Cs Beri Sanksi Tambahan untuk Orang-orang Dekat Vladimir Putin

Alexei menyebut orang-orang tersebut ikut berperan dalam serangan militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Oposisi Rusia Sarankan Amerika Cs Beri Sanksi Tambahan untuk Orang-orang Dekat Vladimir Putin
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW  - Tokoh Oposisi Rusia, Alexei Navalny meminta Amerika Serikat (AS) untuk memberikan sanksi terhadap 6.000 orang Rusia yang disebut antek-antek Vladimir Putin.

Sanksi terhadap orang-orang dekat Putin sudah diberikan oleh Amerika dan sekutunya.

Namun Alexei bilang sanksi tambahan harus diberikan kepada mereka.

Alexei menyebut orang-orang tersebut ikut berperan dalam serangan militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Antek-antek Putin level selanjutnya yang dimaksud adalah yang berada di lingkungan kelas menengah, yang memiliki kemungkinan bersinar setelah era Putin.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Anti-Korupsi Navalny, Vladimir Ashurkov mengungkapkan kelompoknya telah bertemu dengan Komite Senat Amerika Serikat (AS) Urusan Luar Negeri dengan Komite Intelijen Senat, dan Departemen Kehakiman dan Departemen Keuangan, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Vladimir Putin Pecat Dua Jenderalnya Gara-gara Gagal Kuasai Kota Kharkiv Ukraina

Pertemuan Itu menjadi bagian dari perjalanan empat hari untuk mendorong AS melakukan aksi melawan ribuan antek-antek Putin, yang menurut Ashurkov berada di luar kelas super-kaya, multi-miliuner.

Berita Rekomendasi

Selain itu, yang juga masih memilki waktu untuk menentukan apa yang mereka inginkan untuk masa depan Rusia.

“Banyak pejabat, tak harus yang berada di posisi atas, tetapi di level berikutnya,” tutur Ashurkov dilansir dari ABC News.

“Usia rata-rata dari mereka adalah 45 tahun, jadi masih memiliki kehidupan seusai Putin. Dan mereka harus berpikir keras tentang di mana mereka berdiri pada perang ini dan rezim Putin,” ujarnya.

Ashurkov mengungkapkan 6.000 nama telah drilis kepada publik.

Menurutnya hal itu akan memotivasi mereka untuk menjauh dan menjaga jarak dari rezim Putin.

“Dan itulah yang ingin kami capai,” ucap Ashurkov.

Di antara pejabat Departemen Kehakiman AS yang mereka temui di antaranya adalah anggota Satuan Tugas Kleptocapture, yang didirkan pada Maret untuk menargetkan aset dari oligarki Rusia.

“Kami akan membantu mereka dengan pelacakan asset untuk sanksi individual,” kata Ashurkov.

“Kami merupakan badan investigasi profesional di Rusia. Jadi saya pikir mereka akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman dan pekerjaan kami,” ujarnya.

Sumber: ABC News/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas